Di Indonesia, sudah bukan hal yang aneh lagi ketika kita sedang makan, tiba-tiba ada pengemis yang datang lalu mengulurkan tangannya. Seperti di kota Medan, tempat yang saya tinggali ini, banyak sekali pengemis dan pengamen yang selalu datang ke tempat-tempat makan di pinggir jalan. Seperti kemarin, saat saya sedang makan bakso beramai-ramai dengan teman kampus, tiba-tiba datang pengamen yang menyanyikan beberapa potongan lagu. Karena merasa kasihan, beberapa dari kita pun memberikan sedikit uang untuk pengamen tersebut.
Awalnya yang datang hanya satu, setelah itu datang lagi temannya yang lain dan akhirnya, kita pun merelakan lagi uang kita untuk mereka. Baru sejam kita makan dan sambil mengobrol bersama, sudah terhitung ada 5 pengamen yang mendatangi meja kami. Ada seorang bapak tua yang berpakaian lusuh seadanya, anak muda yang memakai kemeja yang terbilang rapi, anak kecil 2 orang, dan 1 lagi ada seorang anak remaja yang berpakaian jaket hitam dan masih memakai celana sekolah.
Semua pengamen itu memang tidak masalah jika kita beri uang, karena mereka menjual keterampilannya dengan bernyanyi dan juga bermain alat musik. Jika dibandingkan dengan pengemis, lebih baik tak usah diberi. Bukannya pelit ataupun sombong, namun yang namanya pengemis itu tidak ada usaha. Dia hanya meminta-minta saja, dengan mengandalkan wajah kasihannya.Â
Dan saya pikir, ini adalah pro kontra yang sering terjadi di masyarakat. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan ini, pengemis 'jadi-jadian' akan lebih banyak muncul dibandingkan hari-hari sebelumnya. Namun, kamu tidak perlu pusing untuk memikirkan semua pengemis yang ada. Jika kamu ingin memberi, ya berilah. Jika tidak mau memberi, ya sudah jangan marah-marah sama pengemisnya. Yang terpenting, dibulan Ramadhan ini usahakan jangan menambah dosa.
Nah, kembali pada judul yang diatas. Memberi sedekah dijalan, boleh atau tidak? Boleh atau tidaknya itu tergantung kamu. Apakah kamu mau memberi atau tidak. Jika kamu memberi, kamu takkan merasa kehilangan ataupun kekurangan. Dan sebaliknya, jika kamu tidak memberi, kamu juga takkan merasa kehilangan ataupun kekurangan. Simple bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H