Mohon tunggu...
JULI SAPUTRIANA
JULI SAPUTRIANA Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswa umri

Mahasiswa Umri

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenali Kecurangan atau Fraud dalam Istilah Akuntansi

4 November 2019   16:31 Diperbarui: 4 November 2019   16:44 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia akuntansi dan keuangan terus bergerak maju dan berkembang. Sebagai salah satu pihak yang juga merasakan akuntansi kita harus terus mengupdate dan menambah pengetahuan kita tentang akuntansi. Akuntansi terkadang disebut "bahasa bisnis." Mengapa? Karena berkomunikasi begitu banyak informasi yang pemilik, manajer, dan investor perlu mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Orang-orang ini adalah semua pemangku kepentingan dalam bisnis-mereka yang tertarik dalam kegiatannya karena mereka terpengaruh oleh mereka. Bahkan, tujuan akuntansi adalah untuk membantu para pemangku kepentingan membuat keputusan bisnis yang lebih baik dengan menyediakan informasi keuangan. Lebih penting lagi, akuntan memastikan bahwa pemangku kepentingan memahami makna dari informasi keuangan, dan mereka bekerja dengan baik individu dan organisasi untuk membantu mereka menggunakan informasi keuangan untuk menangani masalah bisnis.

Dalam akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan (error) yang mengandung unsur ketidaksengajaan dan kecurangan (fraud) yang bisanya memang disengaja untuk menaikkan harga saham perusahaan. Fraud adalah tindakan curang yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri sendiri, kelompok, atau pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi).Sebagai konsep legal yang luas ,kecurangan menggambarkan satiap upaya penipuan yanag disengaja.Pelaporan Keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud  menipu para pemakai laporan itu.Ada beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan fraud atau kecurangan dalam pelaporan keuangan perusahaan adalah:

1. Faktor General atau Umum

Merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan. Faktor ini meliputi:

a. Kesempatan (Opportunity)

Kesempatan melakukan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Umumnya, manajemen suatu organisasi atau perusahaan memiliki potensi yang lebih besar untuk melakukan kecurangan daripada karyawan. Tetapi, patut digarisbawahi bahwa kesempatan melakukan kecurangan akan selalu ada pada setiap level kedudukan

b. Pengungkapan (Exposure)

Terungkapnya suatu kecurangan dalam organisasi atau perusahaan belum menjamin tidak terulangnya kecurangan tersebut, baik oleh pelaku yang sama maupun yang lain. Oleh karena itu, setiap pelaku kecurangan seharusnya dikenakan sanksi apabila perbuatannya terungkap.

2. Faktor Individu

Faktor ini berhubungan dengan individu sebagai pelaku kecurangan yang terdiri dari:

a. Ketamakan (Greed)

Ketamakan berhubungan dengan moral individu. Pandangan hidup dan lingkungan berperan dalam pembentukan moral seseorang.

b. Kebutuhan (Need)

Berhubungan dengan pandangan/pikiran dan keperluan pegawai atau pejabat yang terkait dengan aset yang dimiliki perusahaan, instansi, atau organisasi tempat dia bekerja. Selain itu, tekanan (pressure) yang dihadapi dalam bekerja dapat menyebabkan orang yang jujur mempunyai motif untuk melakukan kecurangan.

Jenis-Jenis Fraud

1. Berdasarkan Pelaku Kecurangan

Kecurangan pegawai (employee fraud), adalah kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi kerja.

Kecurangan manajemen (management fraud), adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders) yang terkait organisasinya.

2. Berdasarkan Tindakan Kecurangan

Penyelewengan terhadap aset (misappropriation of assets), adalah penyalahgunaan aset perusahaan secara sengaja untuk kepentingan pribadi, biasanya sering dilakukan oleh pegawai (employee), seperti penggelapan kas, penggunaan fasilitas untuk kepentingan pribadi, dan sebagainya.

Kecurangan dalam laporan keuangan (fradulent finacial reporting), adalah salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pengguna laporan, biasanya sering dilakukan oleh manajemen. Contohnya, overstating asset, understating liabilities.

Untuk mencegah terjadinya fraud atau kecurangan dalam akuntansi, ada baiknya Anda memiliki sistem pengelolaan keuangan dan aset bisnis sejak awal. Jurnal adalah sistem pengelolaan keuangan yang dilengkapi dengan sistem pengelolaan aset dan stok barang yang mendukung keuangan bisnis Anda agar terhindar dari risiko kecurangan (fraud). Dapatkan semua informasi tentang Jurnal di sini, dan miliki pengelolaan keuangan yang baik tanpa harus melakukan kecurangan.

Dikutp dari buku aAuditing & Jasa Assurance
Pendekatan Terintegrasi edisi kelima belaas jilid 1
Karya Alvin A. Arens
Randal J.Elder
Mark S.Beastey

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun