Dilansir dari detik.com 1/11/2020, Muhamad Lutfi Agizal menjadi sorotan setelah memprotes penggunaan kata 'anjay' di channel YouTube miliknya. Dia mempersoalkan kata tersebut untuk alasan edukasi. Ia pun viral dan menjadi sasaran hujatan warganet. Orang-orang yang viral lewat jalur hujatan ini semakin hari semakin banyak jumlahnya.Â
Seperti yang baru-baru ini viral, seorang selebgram bernama Denise Chariesta yang dihujat netizen karena kontennya yang dianggap menghina orang tidak mampu. Psikolog Meity Arianty STP., M. Psi, mengungkapkan alasan seseorang rela dihujat agar bisa viral di media sosial bisa jadi karena ingin mencari perhatian atau tenar.
Berdasarkan pemaparan serta contoh-contoh kasus diatas dapat kita pahami bahwa viralisme sudah menjadi tolak ukur eksistensi manusia. Manusia sekali lagi hanya akan merasa dianggap ada apabila sudah viral.Â
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda penerus bangsa, sudah saatnya menyudahi pola pikir dangkal seperti ini. Kita sebagai kaum muda seharusnya menunjukan eksistensi kita lewat prestasi dan karya bukan malah menjadikan hal-hal bodoh untuk menunjukan eksistensi kita. Dan pada akhirnya mari kita bangun kesadaran bersama sebagai upaya perlawanan kita terhadap ideologi viralisme. Kembalikan mindset kita dari aku viral maka aku ada, menjadi aku berpikir maka aku ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H