Pandemi covid perlahan mulai mereda, keadaan negara yang awalnya kacau karena ketidaktahuan akan virus mematikan itu, perlahan mulai bisa diatasi.Â
Perekonomian rakyat sedikit demi sedikit sudah mengalami kemajuan namun masih jauh dari kata sejahtera. Pasca covid 19 melanda negeri ini hampir setiap unsur kehidupan masyarakat dihantam habis-habisan.Â
Mulai dari ekonomi, Pendidikan hingga kehidupan sosial semuanya terkena imbas dari kekacauan yang terjadi karena virus corona. Tidak bisa dipungkiri bahwa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin cukup berhasil mengendalikan penyebaran virus corona di negara Indonesia.Â
Akan tetapi setelah keadaan negara ini mulai kembali stabil, pemerintah dan parpol-parpol yang ada di negara ini malah sibuk pencitraan diri ketimbang memperhatikan kesejahteraan rakyat.Â
Bagi mereka kesejahteraan rakyat hanyalah sebuah idealisme belaka yang dapat mereka gunakan sebagai janji manis ketika musim kampanye tiba.
Masa pemerintahan Jokowi hampir berakhir, sedangkan kesejahteraan rakyat masih saja menjadi sebuah idealisme bagi negara Indonesia. Keberhasilan Jokowi perlahan mewujudkan kesejahteraan rakyat agaknya harus terhenti oleh masa jabatan yang hampir berakhir.Â
Dan sekali lagi kesejahteraan rakyat itu kembali membeku menjadi sebuah idealisme belaka. Banyak harapan dari masyarakat supaya presiden NKRI selanjutnya dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat menjadi kenyataan.Â
Namun melihat kondisi parpol dan pemimpin-pemimpin negeri yang sibuk pencitraan diri, tidak salah rasanya jika masyarakat kembali ke sikap skeptis mereka akan kesejahteraan rakyat.Â
Sebagai warga negara tentu masyarakat negeri ini mengharapkan banyak hal kepada pemimpin mereka. Mereka yang hanya buruh tani, guru, buruh pabrik dan lain sebagainya tentu mengharapkan perubahan dalam kehidupan mereka.Â
Walau tidak menjadi kaya raya seperti kebanyakan orang, setidaknya mereka dapat hidup sejahtera. Hidup berkecukupan, Pendidikan anak-anaknya terjamin, tunjangan kesehatan ,dan dana tunjangan hari tua.Â