Mohon tunggu...
Julio Rendy Alberto Tambunan
Julio Rendy Alberto Tambunan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNPAR Fakultas Hukum

Comedy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Essay Enam Tempat Ibadah yang Saling Berdampingan di Surabaya

20 November 2022   23:03 Diperbarui: 20 November 2022   23:05 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terciptanya toleransi dan integrasi nasional di masyarakat, merupakan tujuan atau tugas yang terdapat pada suatu negara. Toleransi dan integrasi nasional menciptakan kedamaian dan ketertiban di masyarakat pada suatu negara. Hal ini menunjukkan atau menjadi gambaran, bahwa negara ini maju atau tidak. Perdamaian dan ketertiban di masyarakat sangat membantu jalannya perkembangan suatu negara.

Kita bisa melihat atau mencontoh sikap toleransi dan adanya integrasi nasional pada masyarakat di Royal Residence Wiyung, Surabaya. Terdapat 6 tempat ibadah dari agama berbeda yang saling berdampingan di Royal Residence Wiyung, Surabaya. Hal ini menunjukkan bahwa sudah terciptanya sikap toleransi dan integrasi nasional pada masyarakat Surabaya. Enam tempat ibadah tersebut adalah tempat ibadah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Enam rumah ibadah tersebut yaitu Masjid Muhajirin, Vihara Budhayana, Kapel Santo Yustinus, Klenteng Ba De Miao, Pura Sakti Raden Wijaya, dan GKI Wiyung Royal Residence. 

Enam tempat ibadah tersebut hanya berjarak 2 meter satu sama lainnya. Enam tempat ibadah tersebut tidak dibatasi oleh pembatas pagar, bangunan-bangunan tempat ibadah tersebut menyatu satu sama lain dengan ciri khas agamanya masing-masing. Menurut masyarakat sekitar, dengan adanya tempat ibadah yang saling berdampingan justru semakin meningkatkan sikap toleransi pada masyarakat di Surabaya.

 Pembangunan enam rumah ibadah tersebut dilakukan secara bertahap sejak 2018. Enam bangunan ibadah yang saling berdampingan merupakan miniatur Indonesia dalam menunjukkan sikap toleransi dalam umat beragama. Setiap harinya enam tempat ibadah tersebut selalu digunakan oleh masyarakat dan tidak pernah sepi. 

Para pengurus dan tokoh agama dari masing-masing tempat ibadah sudah mengatur jadwal ibadahnya masing-masing, agar proses ibadah dari setiap agama bisa berjalan dengan baik. Menurut masyarakat sekitar, tidak pernah ada konflik yang terjadi di wilayah tersebut. 

Setiap tempat ibadah yang sedang mengadakan acara, saling mengundang satu sama lain untuk agama lain menghadiri acara tersebut. Diharapkan dengan berdirinya enam tempat ibadah yang saling berdampingan ini, bisa menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan sikap toleransinya pada perbedaan yang ada di Indonesia. 

                                                                                                                         BAB III

                                                                                                                     Kesimpulan

Dari penjelasan dan contoh diatas menunjukkan masih adanya sikap toleransi dan integrasi nasional pada masyarakat di Indonesia. Toleransi dan integrasi nasional bisa terwujud di Indonesia jika masyarakat bisa menghargai perbedaan-perbedaan yang ada. Masyarakat adalah kunci utama terciptanya toleransi dan integrasi nasional. 

Masyarakat Indonesia bisa mencontoh hal yang dilakukan oleh masyarakat di Surabaya, masyarakat di Surabaya saling menghargai agama satu sama lain. Meskipun tempat ibadah disana saling berdampingan, tidak pernah ada konflik antar umat beragama disana. Hal ini yang bisa kita jadikan contoh atau pedoman untuk meningkatkan toleransi dan integrasi nasional yang ada pada diri kita. 

Kita juga perlu mengembangkan dan memperbaiki sikap toleransi dan integrasi nasional yang ada pada diri kita. Jika hal ini sudah terwujud atau terlaksana pada diri kita masing-masing masyarakat di Indonesia, akan tercipta kedamaian dan ketertiban di masyarakat Indonesia. Kita juga jangan mudah terpancing oleh orang-orang yang ingin menimbulkan kerusuhan atau perpecahan di Indonesia. Saling menghargai satu sama lain merupakan kunci utama terciptanya sikap toleransi dan integrasi nasional di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun