Yang kemudian hal ini dimanfaatkan oleh tokoh legendaris korea yaitu Laksamana Yi- Sun Sin (1545-1598) untuk melemahkan Jepang. Yi Sun Sin berhasil menggangu rute pengantaran suplai untuk tentara Jepang yang dibawa dari laut, sehingga menyebabkan kekurangan suplai pada jalur darat.
Jepang juga semakin mengalami kesulitan dalam pertempuran,ketika Dinasti Ming China ikut membantu Kerajaan Joseon dalam menghadapi Jepang.
Prestasi terbesar yang dimiliki oleh Yi Sun Sin adalah dalam Pertempuran Myeongyang 26 oktober 1597, dengan 13 kapal perang yang dimilikinya berhasil melawan 120-300 kapal perang dari Jepang. Karena hal ini, laksamana Yi Sun Sin dikenal sebagai laksamana terhebat dalam sejarah Korea.
Keunggulan Korea di laut juga dikarenakan penggunaaan kapal kura-kura, yang dibuat sendiri oleh Kerajaan Joseon yang terbuat dari besi juga dilengkapi oleh duri-duri berguna untuk melindungi kapal dari tentara yang mencoba membajak kapal ini. Kapal kura-kura juga dipersenjatai secara penuh dengan meriam hingga bisa menghancurkan kapal perang musuh dari jarak yang jauh.
Laksamana Yi Sun Sin gugur pada “Pertempuran Noryang” 16 Desember 1598, karena mengalami luka tembak. Pada tahun yang sama, Jepang akhirnya memutuskan untuk mengakhiri Perang Imjin ini. Hingga sekarang laksamana Yi sangat dihormati karena jasanya yang besar dalam melindungi Korea dari Invasi Jepang.
Setelah Jepang mundur terhadap peperangan yang terjadi, beberapa waktu setelahnya Kerajaan Joseon diserang oleh bangsa Manchu yang berada di utara. Bangsa Manchu ini berhasil mengalahkan Kerajaan Joseon tahun 1627 dan 1637. Karena kekalahan ini, Joseon menjadi vassal state dari Bangsa Manchu, yang mengakibatkan Joseon harus memberikan upeti pada waktu berkala.
Kerajaan Joseon kemudian menerapkan kebijakan isolasi, kemudian Korea menjadi wilayah yang tertutup. Awalnya kebijakan ini berhasil, karena dapat menstabilkan Wilayah Korea. Tetapi akhirnya, kebijakan ini mengakibatkan wilayah Korea mengalami ketertinggalan dalam banyak hal akibat isolasi yang dilakukan. Hal ini juga mengakibatkan pecahnya perang besar antara China-Jepang (1894-1895), peperangan ini mengakibatkan kekalahan China, dan wilayah Joseon kembali terbebas.
Karena ketertinggalan yang terjadi akibat pengaruh kebijakan isolasi yang dilakukan sebelumnya. Mendorong Raja Geojong untuk mereformasi negara secara besar-besaran, dan memproklamirkan Kerajaan korea pada 1897-1910.
Kaisar Gwangmu (1852-1919)
Setelah reformasi, wilayah Korea berubah menjadi wilayah kekaisaran dan melakukan perombakan untuk memajukan Korea secepat mungkin agar terhindar dari pengaruh negara besar dunia. Kebijakan kekaisaran Gwangmu berhasil dalam memajukan korea pada bidang ekonomi dan pendidikan.
