Harga sepatu yang hanya berkisar 23.000 ini bukan sebuah resapan jempol tapi bila kita telusuri dalam Browser kita untuk membeli sepatu pasti ada harga-harga yang murah seperti ini
Saya termasuk orang yang penasaran yang membeli juga harga sepatu seharga rp23.000 dan harga Rp35.000
Sebuah hal yang menarik maka sebuah percobaan di media sosial juga di e-commerce yang ada di Indonesia yang menjual sepatu dengan harga semurah itu
Tapi tentu saja hal ini mungkin banyak juga dilirik seorang seperti saya yang mungkin diordinary people
Atau mungkin dikatakan sebagai orang biasa saja yang nggak penting-penting banget di bidang penampilan asal bisa pakai cukuplah
Menariknya adalah ternyata betul barang tersebut tersedia dan si penjualnya cukup ramah yang mengatakan bahwa tolong sepatu ini dijahit terlebih dahulu sebelum dipergunakan agar lebih kuat
Saya pergi ke tukang jahit sepatu harganya paling murah jahit Rp15.000 jadi total yang saya bayarkan adalah harga sepatu rp23.000 + 15.000 hasilnya adalah 38.000
Sebuah Ironi dengan harga sepatu di toko-toko 250.000 sudah paling murah juga ada yang sampai jutaan dengan brand-brand tertentu
Tapi tentunya kekuatannya berbeda jauh atau mutunya berbeda jauh saya sepakat dengan itu
Terutama sepatu-sepatu yang sudah memiliki brand atau merk yang terkenal mereka menjaga mutu sepatu tersebut tapi sekuat-kuatnya sepatu biasanya 3 atau 4 tahun bila dipakai harian pasti sudah hancur
Terutama untuk sepatu-sepatu sport biasanya hal ini cukup hanya bisa pakai sekitar 2 tahun
Terutama sport sport yang memakan energi atau sport yang bersifatnya pertandingan
Tapi intinya untuk sepatu-sepatu casual yang pemakaiannya tidak terlalu hard atau terlalu berat maka tentu saja kita dapat sepatu-sepatu yang murah tersebut
Tapi perbedaan harga ini sepertinya sudah tidak rasional dimana harga tersebut hanya 10% dari harga yang ada di toko-toko atau di gerai-gerai
Juga saya mendapati bahwa pabrikan sepatu Indonesia yang dikenal dengan merk Bata kemudian hancur karena tidak adanya pembeli lagi
Mereka merumahkan banyak sekali pegawai dan pabrikan hanya dibuka tidak terlalu signifikan hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar yang makin lama makin lemah
PHK Masa sudah pasti karena pabrikan sepatu bukan pabrikan yang padat modal tapi lebih kepada Karya gimana para pekerjanya banyak sekali sama seperti garmen yang membuat produk-produk baju tertentu
Hal ini sebuah perkembangan ekonomi yang tidak baik-baik saja di mana e-commerce merajai sistem perdagangan kemudian dapat membanting harga sepatu sampai begitu murah
Saya penasaran dengan Sepatu yang saya pakai kemudian coba mengikuti sport area yang diminati banyak orang seperti tracking running yang ada di kota tempat saya tinggal
Dengan mengamati bahwa ternyata yang mereka pakai pun adalah sepatu-sepatu murah yang kelasnya di bawah Rp100.000 hanya untuk sebuah sport standar tidak lari dan tidak pertandingan
Artinya sepatu-sepatu kelas 200.000 ke atas sekarang sudah tidak laku di pasaran dan hanya orang-orang tertentu saja yang mempunyai kelebihan uang akan berbelanja sepatu merek tersebut
Repotnya adalah pabrikan-pabrikan sepatu di Indonesia semua rata-rata menjual di atas Rp200.000 ke atas karena tidak masuk akal di bawah harga tersebut menjual sebuah produk sepatu
Daerah ciomasan atau daerah kami memiliki beberapa produsen sepatu yang dibuat secara handmade atau pekerjaan tangan secara manual kamu coba tanyakan Berapa harga pokok sepatu yang mereka coba buat
Sepatu-sepatu tertentu dengan harga murah paling minimum harga pokok produksinya adalah 150.000 itu sudah ditekan sana sini harganya serta bahan baku yang kurang bagus
Pertanyaannya ketika kita membeli harga 23.000 di e-commerce itu sepatu dari mana
Sederhana saja begitu kita telusuri ternyata mereka borong dari Cina sebagai satu produk yang ingin disebar di Indonesia
Dengan harga rp23.000 mereka sudah bisa mendapatkan untung Jadi berapa harga modal per satuan
Dan pertanyaannya bagaimana mereka bisa memproduksi segitu murah dengan bahan baku yang segitu murah dan biaya produksi yang juga segitu murah
Ini total akan merusak pasar dan industri dalam negeri
Kita bisa lihat bahwa industri di Indonesia tidak baik-baik saja artinya terjadi penurunan secara grafik sampai Sudah masuk ke dasar
Industri industri bersifat fundamental atau dasar sudah mengalami kerusakan atau banyak sekali yang bubar seperti misalnya kita tahu di permukaan ada pabrik ban Swallow yang juga hancur
Juga banyak industri-industri garmen yang gulung tikar akibat tidak dapat menyaingi harga-harga impor barang-barang yang datang dari China
Ini terjadi karena adanya kebijakan masyarakat ekonomi ASEAN yang ditandatangani kemudian dianggap sebagai sebuah keuntungan bagi kita dapat mengekspor ke China
Tapi malah terbalik kenyataannya bahwa barang dari mereka banjir ke Indonesia kita hanya melakukan ekspor barang tambang atau energi yang banyak ke negara tersebut
Sehingga bola dikatakan industri di kikis habis sampai ke dasar dan akibatnya adalah lapangan pekerjaan Padat Karya hancur
Dengan kata lain tentu ada banyak pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja dari industri
Maka kita bisa melihat serta merta yang menjadi Mitra go-jek atau ojek online pada saat ini begitu banyak sehingga melebihi kapasitas
Itupun salah satu ekonomi bila mengatakan bahwa masih untung masih ada peralihan pekerjaan di sana bagaimana bila sama sekali tidak ada
Bantalan ekonomi kita di bidang industri boleh dikatakan sekarang sudah mulai tidak ada atau boleh dikatakan mungkin mendekati tidak ada
Boleh dikatakan Sekarang buru-buru pabrik yang dahulu ada di sebuah tempat tertentu seperti Kompleks industri sekarang sudah bubar menyebar ke mana-mana karena kehilangan pekerjaan
Sebetulnya Ironi dengan strategi yang ada sekarang di mana infrastruktur jalan dibangun sedemikian hebat tapi keperluannya tidak ada
Kainnya sebagai negara industri terkemuka mengembangkan industri infrastruktur jalanan supaya sirkulasi barang dari industri itu berjalan dengan lancar dan mengurangi biaya
Tapi kenyataannya infrastruktur di kita yang dibangun secara besar-besaran tidak membantu nilai-nilai industri sama sekali karena adanya proses impor yang secara besar-besaran juga maksud dan menghancurkan barang-barang produksi dalam negeri
Salah satu kesalahan strategi yang mendasar yang menjadikan ekonomi kita sama-sama terpuruk
Pengembangan ekonomi kreatif yang diharapkan dapat membantu perekonomian di mana orang-orang dapat secara bebas memiliki konten-konten di bidang digitalisasi hal itu juga tidak membantu banyak
Karena tentunya cor bisnisnya dulu yang harus ada kemudian baru diinterprint dengan menggunakan konten-konten Creator yang inovatif
Tapi selama itu tidak ada tentu saja hal ini menjadi beban berat buat perekonomian yang memiliki produksi atau industri
Pada masa pemerintahan yang baru ini menjadi PR yang paling mendasar untuk menaikkan kembali sistem perekonomian di bidang industri
Tapi apakah ini mampu atau tidak Kita tidak melihat hal tersebut bisa terlaksana karena pada kenyataannya sistem yang berjalan sekarang sudah terlampau jauh menarik kepada sebuah kerusakan di bidang industri
Jadi tentu saja perlu ada solusi-solusi yang untuk dapat membangkitkan ekonomi pada masa ini tapi untuk semester ke depan tentu ada satu adaptasi yang perlu dihadapi sehingga ini akan terus menuju pada degradasi atau penurunan
Kemungkinan menukik tajam pada semester ini ke depan akan terasa karena tentunya ada kebijakan-kebijakan baru yang harus disusun
Itu memerlukan waktu tapi bila ini telat tentu saja ini akan menjadi turbulensi yang cukup tajam ke bawah dan terjun bebas
Sehingga urgent dari proses tersebut sudah harus ditangani secara cepat
Mudah-mudahan Hal ini dapat teratasi dengan baik karena bila tidak disahkan ekonomi untuk masyarakat menengah lama-lama akan menjadi beban yang cukup tinggi terutama Apabila terjadi lagi gelombang PHK secara besar-besaran di berbagai bidang bukan industri saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H