Mohon tunggu...
JW
JW Mohon Tunggu... Dosen - Menulis sesuatu yang menarik sehingga kita berfikir positif

Hanya manusia biasa yang ingin mencoba mengapresiasi diri dengan menulis dan membaca secara sederhana , terkadang tulisan menerka dan menganalisa tanpa standarisasi hanya fenomena atau cerita fiksi hanya angan dan sedikit impian

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Artificial Intelligence untuk Kerohanian

31 Juli 2023   21:09 Diperbarui: 31 Juli 2023   23:13 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian data ini dikelompokkan menjadi berbagai bentuk di sebuah repositoris sehingga kita bisa mendapatkan bentuk-bentuk data tertentu dari repository tertentu. Misalkan dalam bentuk video yang banyak dikembangkan di dalam sebuah channel media sosial YouTube atau teks yang dapat dilihat dari Twitter dan berbagai bentuk foto dan video-video pendek yang dapat dilihat dari Instagram. Hal tersebut adalah repository besar dari sebuah rekayasa perangkat lunak.

Berbagai platform tersebut merupakan rekayasa perangkat lunak sehingga dari rekayasa perangkat lunak itu kita mendapatkan banyak data yang dapat dikumpulkan dan dapat dianalisis secara cepat menghasilkan sebuah nilai informasi yang lebih spesifik.

Maka hal tersebut dibentuk menjadi sebuah bentuk artificial intelligence yang menariknya adalah semua arti visual tersebut dapat menjawab berbagai masalah yang ada

Pengembangan artifisial intelijen tidak hanya dalam bentuk teks saja tetapi sekarang sudah bentuk video bentuk gambar  bentuk lainnya untuk sebuah media yang beragam.

Sehingga pada dasarnya kita akan mendapati bahwa sebuah artificial intelijen sudah merambah ke berbagai bentuk ilmu dan pengetahuan, di mana intelijen diharapkan dapat membantu dengan cepat seseorang mengambil keputusan atau mendapatkan sebuah hasil tanpa mengalami kesulitan dalam mengoperasikan sebuah software atau perangkat-perangkat kerja yang sepertinya sekarang sudah banyak ditinggalkan karena adanya berbagai artificial intelligence.

Dan lucunya beberapa hal yang kita bisa dapatkan sekarang bentuk kerohanian juga masuk ke dalam bentuk artificial intelligence di mana seseorang mendapatkan nilai-nilai rohani dari pengolahan data dalam bentuk artificial intelijen seperti yang terjadi pada gereja di Jerman

Seorang pendeta atau nanti rohaniawan dapat digantikan oleh sebuah artificial intelligence dan sebuah fitur Avatar yang dapat menggantikan sosok dari pembuka agama tersebut. Dan hebatnya lagi mampu mengajarkan berbagai bentuk dan model kerohanian

Versi ibadah ini sudah diterapkan di sebuah gereja di Jerman sehingga kita bisa yakin suatu saat hal tersebut dapat diterapkan di berbagai tempat-tempat ibadah tentunya sesuai dengan model yang diinginkan

Apakah itu bisa diterapkan di Indonesia? Kita tidak tahu, tapi model penerapan ini nanti akan banyak ditiru apabila penggemarnya banyak. Biasanya hal itu yang terjadi.

Apakah nanti peran pembuka-pemuka agama dapat digantikan oleh sebuah Artificial Intelligence sehingga dapat mengajarkan berbagai bentuk kerohanian secara tepat?

Gelombang perkembangan artifisial intelijen ini terus bergulir sesuai dengan kebutuhan masyarakat terhadap informasi atau berbagai jawaban dari permasalahan yang muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun