Dalam era digitalisasi ini berbagai platform komersial digunakan diantaranya adalah platform special komersial yang kita bisa kenal dengan beberapa produk platform social commerce adalah Facebook YouTube Snapchat Tik tokFacebook messenger Instagram WhatsApp dan berbagai sosial media lain yang digunakan untuk komersial
Berbagai hal platform sosial e-commerce dimanfaatkan untuk merchant juga merupakan bagian dari sebuah perekonomian digital
Beberapa negara seperti Asia Singapura Hongkong India Filipina Thailand dan bahkan Indonesia termasuk negara-negara yang banyak menggunakan platform social e-commerce
Berbagai model sosial komersial ini digunakan untuk sebagai media advertising yang cukup kuat di era digitalisasi ini dilihat dari pengunjung yang banyak menggunakan media ini dan aktivitas yang terjadi di dalamnya
Seperti misalnya sebuah data merchan di sosial komersial mengatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang cukup aktif menggunakan media Facebook sebagai media periklanan atau boleh dikatakan menggunakan marketplace pada sebuah platform social commercial
Negara lain yang juga banyak menggunakannya diantaranya adalah Filipina yang juga ikut dalam menggerakkan perekonomian digital negaranya dalam kasus ini Filipina menempati angka pertama seperti 94% nilai merchant-nya diambil dari Facebook
Beberapa negara lain yang juga ikut dalam model ini adalah India juga Thailand sedangkan untuk Instagram kita termasuk negara yang cukup banyak menggunakan media komersial ini boleh dikatakan Indonesia unggul dalam penggunaan Instagram untuk mensosialisasikan sebuah produk atau masuk ke dalam nilai-nilai perdagangan di sosial komersial
Negara kedua yang juga masuk ke dalam sistem ini adalah Filipina di mana negara ini juga banyak melakukan proses transaksi di Instagram
Beberapa negara yang agak bagus dalam media WhatsApp misalnya India lebih ke personalisasi dalam melakukan merchant setiap produk atau sosialisasi program-program atau progress produk yang digunakan di masyarakat
Artinya bila kita lihat dari model digital mercan yang banyak digunakan di berbagai negara terutama dalam media sosial tentunya berbeda-beda tergantung kultur dari negara tersebut tapi perekonomian seperti ini tidak luput dari perkembangan zaman di mana model perdagangan sudah tidak menggunakan Minion system lagi tapi kita menggunakan berbagai platform yang ada di media sosial
Model bisnis intelijen dalam progres seperti ini sudah sangat mumpuni untuk zaman digitalisasi dan komersial di dalam sebuah media sosial
Sehingga kita bisa lihat dari berbagai model transaksi yang kita dapat di dalam sosial komersial ini adalah berbagai keuntungan yang didapat seperti misalnya instan penyampaian dalam mengiklankan sebuah produk sehingga tidak perlu lagi mengunduh aplikasi-aplikasi tertentu untuk mendapatkan produk tersebut
Kelebihannya yang lain adalah lebih personality di mana e-commerce yang harus diunduh dalam bentuk platform tertentu dengan sosial commerce ini kita tidak perlu mengunduh aplikasi tetapi setiap informasi yang masuk lebih personal kepada akun kita di media sosial
Tapi tentunya juga banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sebuah produk di sosial komersial atau media sosial di mana terkadang informasi yang diberikannya hanya sekilas sehingga tidak ada model transparansi terutama hati-hati dalam bentuk pembayaran dan pengirimannya
Dalam media sosial tidak ada proses pelaporan billing transaksi dan segala yang diperlukan dalam proses perdagangan jual beli
Melakukan proses transfer dalam sebuah media sosial hal itu sah-sah saja tapi transfer itu bukan sebuah transaksi legal
Inti dari transfer itu sebenarnya pembeli pemberian uang pada satu user atau satu persen sehingga itu tidak bisa dikatakan sebagai proses jual beli
Dalam sebuah proses jual beli tentunya ada billing ada proses pencatatan pembelian lewat sebuah transaksi yang disebut nota
Selanjutnya dalam proses sosial komersial perlu diperhatikan adalah garansi dalam produk ini juga sulit untuk dipertanggungjawabkan karena apabila produk tersebut tidak masuk pada link garansi dari pabrikannya hanya berdasarkan dari model-model UKM saja hal ini juga merupakan salah satu kendala untuk mencapai sebuah nilai kepercayaan konsumen
Pembelian produk lewat media sosial sering kali dinyatakan tidak aman karena banyak hal penipuan terjadi dalam proses jual beli tersebut karena sebenarnya tidak ada proses penjualan dan pembelian di media sosial
Inti media sosial hanyalah memberikan periklanan atau kampanye produk dari yang sudah diberikan oleh pabrikan
Sehingga proses-proses transaksi seharusnya bisa dilakukan di tempat-tempat yang tepat seperti misalkan berujung pada aplikasi tertentu di e-commerce yang memang secara legal memberikan billing atau nota atau Anda masuk ke dalam web web story yang sudah disediakan oleh pabrikan atau produsen
Untuk memperkenalkan e-commerce tentunya kita harus tetap masuk ke dalam sebuah aplikasi tapi hal ini merupakan bagian dari nilai transparansi penjualan dan pembelian bukan hanya berdasarkan transfer dari nilai uang tertentu
Walaupun dalam hal ini tentunya kita mendapatkan perlakuan yang bagus dalam sosial komersial misalnya akun yang diberikan gratis di mana kita berkomunikasi dengan orang lain memberikan intertain juga atau hal-hal yang lain di dalam media sosial yang sekarang media sosial sudah menjadi model citizen jurnalistik
Kemudian dengan mudah penjual juga mengunggah produk-produk yang dirasakan cocok untuk seorang pengguna media sosial
Tapi dengan penggunaan e-commerce tentu saja hal ini juga dapat didampingan dengan sosial komersial tersebut diantaranya adalah kita menggunakan e-commerce sebagai transaksi yang lebih safety sebagai konsumen
Dan kita juga bisa melihat kredibilitas dari penjualnya di mana banyak feedback feedback dari para pembeli yang sudah masuk ke sana dan sudah membeli produk tersebut
Juga memberikan model-model dashboard yang sudah terintegrasi dengan proses transaksi yang memang sudah diperuntukkan untuk proses jual beli
Berbagai finansial teknologi sudah menyajikan berbagai model transaksi di e-commerce sehingga e-commerce merupakan bagian dari model transaksi virtual atau pasar virtual yang cocok untuk sebuah perdagangan
Pengembangannya terus dilakukan untuk mengurangi berbagai hal yang merupakan kekurangan-kekurangan dari sebuah perdagangan di e-commerce seperti misalnya proses retur dari para penjual
Berbagai bentuk juga perlu diperhatikan dalam komplain atau klaim tertentu yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan di e-commerce
E-commerce sendiri juga merupakan tempat yang merupakan bagian dari persaingan harga dan persaingan produk dari berbagai penjual yang menyajikan barang-barang tertentu
Sehingga bentuk-bentuk ini perlu diperhatikan untuk pengembangan selanjutnya dari e-commerce tersebut
Dari model-model platform e-commerce yang banyak kita lihat juga penting untuk diperhatikan bagi seorang yang ingin masuk pada proses penjualan dan pembelian media digital
Diantaranya adalah platform platform shopee media ini cukup bagus untuk kita menawarkan dalam catatan model transaksi yang banyak dilakukan oleh customer salah satu pilihannya media perbelanjaan lain yang menempatkan posisi customisasi yang cukup baik adalah Bukalapak kemudian masuk dengan Lazada disusul dengan Tokopedia
Media-media ini merupakan pasar virtual yang diciptakan untuk model-model transaksi dan tentu saja kemudahan-kemudahan yang diberikan dalam proses transaksi tersebut
Catatan dalam media transaksi adalah kemudahan yang diberikan oleh e-commerce tersebut merupakan salah satu titik laku atau tidak lakunya e-commerce tersebut dalam memasarkan barang-barang
Berbagai fasilitas pembayaran salah satunya merupakan hal yang dilihat oleh konsumen dalam melakukan perbelanjaan seperti misalnya mengembangkan sistem pembayaran cash on delivery atau COD
Catatan dari penilaian customer adalah model pembelanjaan seperti ini masih banyak disukai oleh masyarakat Indonesia
Banyak perbedaan antara model e-commerce dengan sosial komersial social komersial dalam hal ini tugasnya hanya untuk melakukan sebuah advertising atau kampanye produk atau memperkenalkan berbagai produk pada media sosial konsumen
Model influencer salah satu ketenagakerjaan yang boleh dikatakan makin booming di Indonesia merupakan bagian penting dalam sebuah digital transaction
Atau boleh dikatakan proses jual beli dalam sebuah media sosial bergantung dari berbagai influencer memperkenalkan produk kepada konsumen
Maka dengan itu boleh kita lihat dari data Instagram yang digunakan di Indonesia untuk Asia cukup besar
Follower merupakan salah satu kunci dari para influencer untuk mendapatkan nilai lebih dari berbagai produsen untuk memperkenalkan produk mereka
Menilai influencer dari follower contohnya berbagai bentuk model yang bisa diambil dari nilai-nilai sosial orang tersebut misal dari keluarga yang memfollow terbentuknya online shop pada sebuah sistem media sosial sehingga produk tersebut dikenal dapat juga kita melihat follower dari rekan-rekan kantor atau yang paling booming adalah keartisan seseorang yang membuat sebuah konten-konten tertentu di media sosial
Hal-hal tersebut di atas merupakan penilaian dari pendapatan follower dari sebuah media sosial secara umum
Hal ini digunakan sebagai sebuah model influencer untuk memperkenalkan berbagai produk seperti iklan-iklan produk tertentu
Sehingga boleh dikatakan influencer merupakan salah satu model kesempatan dalam dunia tenaga kerja untuk masuk ke dalam sana dan mulai masuk ke dalam dunia periklanan
Jadi itulah sekelumit dari perbedaan elektronik komersial dengan sosial komersial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H