Mohon tunggu...
JW
JW Mohon Tunggu... Dosen - Menulis sesuatu yang menarik sehingga kita berfikir positif

Hanya manusia biasa yang ingin mencoba mengapresiasi diri dengan menulis dan membaca secara sederhana , terkadang tulisan menerka dan menganalisa tanpa standarisasi hanya fenomena atau cerita fiksi hanya angan dan sedikit impian

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Krisisis 2023 Indonesia Gelap: Segelap Apakah Berkaca dari London

17 November 2022   08:39 Diperbarui: 17 November 2022   08:46 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyikapi ekonomi global akan terjadi pada saat ini di mana kita mendapatkan kabar juga akan menjadi gelap

Proses ekonomi dalam 2013 katanya akan menjadi salah satu hal yang harus disikapi oleh berbagai negara

Untuk negara-negara maju memang beberapa sudah menjadi satu ketakutan yang luar biasa sehingga kita juga memang harus turut mulai waspada dengan hal-hal tersebut

Tapi sebenarnya jika disikapi dengan tepat ekonomi global ini bukan ekonomi kekurangan uang karena pada dasarnya beberapa negara seperti Amerika serikat 19 sudah mencetak uang besar-besaran ini nampak dari perubahan-perubahan iklim perusahaan yang tadinya saham yang merosot mendadak sekarang sudah mulai pulih

Kecepatan pulih dari sebuah perusahaan mendapatkan aset-asetnya kembali dalam bentuk capital exchange tentunya sudah menjadi sebuah fenomena biasa kembali sekarang walaupun tentu ada beberapa perusahaan yang kita tahu kolaps juga

Tapi kalau kita sikapi saat ini yang menjadi momok besar dari negara-negara besar adalah krisis dari energi akibat perang Ukraina

Krisis energi ini yang memacu negara-negara besar itu mulai mengolah sistem keuangannya untuk dapat mendapatkan energi bagi masyarakatnya

Kita ambil contoh London yang memiliki sistem ekonomi modern tapi mengalami krisis yang cukup parah karena hanya gara-gara energi yang tidak tersalurkan dari Rusia maka peningkatan inflasi tidak terkendali

Kita ambil contoh sederhana sajalah ketika kita dihadapkan dengan misalnya kelangkaan BBM sebagai sumber energi di negara kita

Kita berandai-andai ketika isu bahwa BBM akan menjadi rp25.000 pertalite kemudian 32.000 itu adalah

Bila hal itu terjadi kita bisa ramalkan bahwa kita juga akan mengalami inflasi besar-besaran terhadap kebutuhan pokok dan berbagai kebutuhan lain seperti sandang pangan papan

Dengan keterkaitan ini kita bisa lihat bahwa apa sih yang menjadi ketakutan pada dunia modern sekarang

Kesimpulan yang bisa diambil adalah energi pada masyarakat modern merupakan salah satu faktor primer yang harus diperhatikan dan menjadi sebuah fokus yang harus di perbaiki

Kenapa demikian kalau kita perhatikan kota-kota besar tersebut memang memerlukan berbagai bentuk peralihan energi sumber lain

Ambil contoh sederhana sajalah bila kita mendapatkan bensin atau bahan bakar minyak tersebut naik seperti di atas maka bisa kita katakan kita akan mengalami inflasi juga cukup besar

Saya ambil contoh ketika saya menjadi salah satu makelar lah dalam bidang sayur-mayur di daerah saya di mana penjualan sayur itu diperjualbelikan di food street

Ada pasar tumpah yang memang didirikan oleh masyarakat di daerah kami di mana pasar-pasar ini mendapatkan pasokan sumber sayur-mayur itu dari daerah

Salah satu daerah tempat kita itu namanya Cianjur itu merupakan sumber mau masuk sayurnya dari petani langsung tapi tentunya saja barang tersebut harus diantar oleh kendaraan

Jenis kendaraan yang mengambil sayur-mayur itu sejenis mobil pick up

Saya sering bertanya pada sertifikat yang mengantarkan sayuran tersebut pada saat itu berbagai jenis sayuran sering disuplai ke daerah kami diantaranya kadang-kadang kangkung harganya murah itu dalam satu mobil pick up pada zaman saya itu hanya 150 modal dasar dari pengumpulan sayur tersebut

Tapi yang mengagetkan adalah dalam satu mobil pick up kangkung tersebut ongkos kirimnya satu kali berangkat aja 75.000 pada saat BBM itu masih murah di harga di Rp 2700 .

Artinya sekali jalan rp75.000 * 2 akan 150.000 maka dengan itu ongkos bolak-balik dengan harga sayur itu 50% 50%

Sehingga bukannya sayurnya yang mahal dari petani tetapi memang ongkos kirimnya merupakan bagian dari modal kerja

Tapi hal tersebut kita masih bisa bilang saat itu masih murah.

Walaupun sebenarnya kalau kita bisa lihat bahwa pada zaman itu hal tersebut saja sudah mahal dengan BBM yang cukup murah

Begitu mana dengan proses-proses lain yang sering kita lihat bahwa sayur-mahir itu ada di mall

Proses apa yang di situ ada diantara adalah listrik pendingin packaging dan segala macam yaitu membutuhkan listrik yang kita sebut dengan energi

Peralihan satu barang ke tempat lain itu saja sudah makan energi bagaimana dengan proses pemeliharaan sayur tersebut sendiri dengan menggunakan sistem pendingin listrik yang harus dipakai untuk menerangi dan berbagai hal lain skala modern

Sehingga boleh dikatakan beberapa semua besar yang menjual sayur-mayur sekarang sekarang sudah boleh dikatakan bangkrut karena memang tidak terkejar dengan model seperti itu dalam sistem perdagangan

Yang masih bisa hidup adalah food street atau warung-warung biasa yang ada di sekitar kita untuk memperdagangkan sayur-mayur

Artinya sistem perdagangan modern memang tidak cocok untuk mempertahankan model transaksi penjualan di bidang sayur-mail dan segala macam sehingga nilai jualnya lebih tinggi . Harga pokok produksi yang dihasilkan oleh sebuah sistem perdagangan dengan menggunakan terlalu banyak energi untuk pengolahan bahan di kemudian hari akan semakin sulit berkembang

Sebabnya adalah bahwa kita akan mengalami krisis yang namanya energi

Dari akumulasi cerita di atas kita bisa simak bahwa kota-kota besar seperti London sendiri memang sudah menggunakan sistem seperti itu

Sistem penjualan modern yang memperagakan sistem pengolahan barang secara modern dan diperjualbelikan dengan harga tertentu sebagai akumulasi peralihan energi ini yang akan menjadi satu beban besar dalam proses penjualan makanan

Tapi untuk Indonesia sendiri hal tersebut bisa dikatakan sebagai hal yang ada di kota-kota besar

Dan boleh diambil kesimpulan bila kau calon dan ada sebuah kota besar yang terus terang adalah kota modern maka yang harus diperhatikan dari Indonesia adalah berbagai kota besar yang mengadopsi sistem perdagangan modern tadi

Mengapa hal tersebut harus diperhatikan ya karena model ini kemudian nanti akan menjadi beban untuk customer belanja makanan

Kesulitan pangan di Indonesia sebenarnya nggak terlalu asal saja masih ada beras di masyarakat

Karena kita ini sudah terbiasa dengan makan-makan nasi bukan hal-hal lain sehingga untuk mengkonversi atau mengganti bahan makanan pokok kita akan sedikit sulit

Tapi untuk jenis makanan tertentu seperti sayur-mayur kita ini masih banyak bisa dikonversi dengan harga yang murah

Boleh dikatakan sayur-mayur kita berbeda dengan negara modern

Saya ambil yang ekstrem saja lah bila kita makan ikan asin dengan sayuran asem dan sambal

Ini merupakan bagian dari tradisi yang untuk lidah-lidah tradisional seperti saya ini sedap sekali

Dan boleh dibilang kalau kita bicara tentang sayur asem apa sih dalamnya atau berbicara tentang ikan asin dengan sambel ini adalah makanan murah yang kalau kita bisa nikmatin enak banget

Dengan konversi yang seperti itu kita bisa lihat bahwa asa ada beras dan nasi dalam sistem perekonomian kita mungkin kita aman

Sehingga tidak salah pada satu era yang namanya orde baru Soeharto membuat sebuah badan yang namanya Bulog untuk mengendalikan pangan yaitu beras

Pada era beliau ini beras merupakan swasembada pangan di Indonesia

Dengan harga yang cukup murah dan masyarakat bisa membeli secara nyaman dari hasil gaji yang nggak begitu besar juga sudah baik

Sedangkan untuk makanan-makanan lain kita tidak terlalu dikendalikan hanya tambahannya adalah pada saat itu pengendalian dari gula dan tepung saja

Mungkin hari ini bisa kita coba praktekkan lagi untuk mendapatkan suatu sistem yang mengamankan perekonomian

Tapi bila hal ini kita meleset dalam melakukan sebuah strategi yang sederhana saja dengan memikirkan berbagai hal variabel-variabel ekonomi yang sepertinya menjadi beban untuk kita tentunya malah kita yang akan terpuruk

Untuk di desa-desa justru ini akan menjadi aman tidak terlalu terpengaruh dengan era gelap yang akan terjadi kemudian hari

Karaoke tak tahu di desa hidup tidak seperti di kota besar di mana semua harus bayar karena di sana ada pangan yang cukup

Hasil ladang yang bisa dipakai untuk pangan juga sudah lumayan bisa diolah sedemikian rupa

Jadi yang harus diwaspadai pada masa-masa gelap di 2023 ini adalah kota-kota besar yang memiliki alih sumber energi sebagai harga pokok produksi yang cukup besar

Krisis ekonomi yang sekarang terjadi bukan krisis ekonomi karena sistemnya yang tidak berjalan tapi lebih kepada bagaimana kita mampu mengendalikan energi sebagai salah satu sumber perekonomian

Hasil tambang kita cukup bagus untuk perekonomian tapi bilamana kita salah saja mengendalikan hal tersebut tentu berdampak sangat fatal buat negeri ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun