Mohon tunggu...
Julinda Jacob
Julinda Jacob Mohon Tunggu... Konsultan - Orang rumahan

Seorang ibu rumah tangga yang menuangkan hasil pandangan mata dan pendengaran dalam kehidupan keseharian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Celana Dalam Penangkal Hujan

22 Maret 2022   12:38 Diperbarui: 22 Maret 2022   12:39 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percaya tak percaya, saya pernah melakukannya.

Bulan Desember, bulan basah. Hampir tiap hari langit menangis, menumpahkan airmata. Terkadang ditingkahi petir atau geluduk yang menggelegar.
Orang tua bilang bulan yang ujungnya ber ber, artinya bulan hujan.

Saya menikah di bulan Desember, persisnya Jum'at 3 Desember 1993. Alhamdulillah, hari itu cuaca cerah, matahari bersinar, ijab kabul lancar.

Resepsi akan dilaksanakan hari Minggu. Hari Sabtu dan hari-hari pra akad, hujan turun tiada henti. Hingga sabtu malam hujan tak jua usai. Ada kecemasan di hati emak.

Sedang lelap tidur, tengah malam emak bangunkan. Dalam kondisi setengah sadar, saya manut dibawa ke teras rumah.

Saya pikir, ini ritual  pengantin  adat melayu.

Emak berbisik di telingaku "buka celana dalammu nak, lemparkan ke atas genting, kalau bisa melewati rumah"

Saya ikuti perintah emak. Di tengah derasnya hujan, sambil mengucap Bismillah... saya lempar CD ke atas sejauh jauhnya. (Mungkin saja jatuh ke halaman tetangga).
Usai melempar, berganti pakaian, saya tidur kembali.

Menjelang subuh saya bangun, hujan mulai reda. Pagi hari hujan berhenti.

Setelah semua persiapan selesai, kami sekeluarga berangkat ke gedung. Alhamdulillah, hingga acara selesai, cuaca cerah. Kami kembali ke rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun