Mohon tunggu...
juli mujiburrohim
juli mujiburrohim Mohon Tunggu... Penulis - pelajar

dalam mengejar keinginan untuk sukses adalah membuat perbandingan diri sendiri. dengan mengukur suatu kegiatan hari kemarin dengan kegiatan hari sekarang. rasa syukur yang saya rasakan ialah bisa berdamai dengan diri sendiri IG : @julimujiburrohim Twitter : @mujiburrahem2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis Moral Menimpa Anak-anak Remaja

2 Desember 2022   07:16 Diperbarui: 2 Desember 2022   07:18 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis moral menimpa anak anak remaja

pada beberapa hari lalu sekumpulan anak anak remaja dengan berbagai sepada motor berhenti di pinggir jalan. seketika melihat perempuan lanjut usia mereka mengobrol dengan perempuan itu yang di duga orang gangguan jiwa. Lalu tiba-tiba di antara sekumpulan remaja itu ada yang menendang perempuan lanjut usia tersebut hingga jatuh ke tanah.

Melihat kejadian ini tentunya ada krisis moral yang menimpa anak anak remaja saat ini. kurangnya Pendidikan sejak dini membuat terbelakang nya akhlak perilaku dalam sosial. menghormati yang lebih tua dan menghargai sesama teman dan adik, kini tidak lagi menjadi suatu kepentingan yang harus di tanam dalam diri mereka. Dapat kita amati lingkungan mereka merasa bangga dengan melakukan suatu tindakan kenakalan, sebelum di tangkap polisi mereka pun tertawa ria tanpa perasaan bersalah. Sehingga ada pergerakan dari polisi mencari tau kejadian di video tersebut lalu mereka meminta maaf dan menyesal.

Dalam menanamkan akhlak perilaku yang baik harus di mulai sejak dini. Keluarga merupakan Pendidikan pertama sebelum guru dan lingkungan. peran keluarga yang pertama ialah orang tua merupakan guru pertama bagi anak dan paling penting dalam mempengaruhi kecerdasan anak, ia sangat peka terhadap pengaruh dari luar dan apa yang ia lihat pun nantinya bakal ditiru, maka orang tua sebagai guru pertama hendaklah memberikan contoh yang baik dalam keluarga kebanyakan hal yang terjadi di keluarga ialah permasalahan cek cok antara bapak dan ibu. Sehingga pada momen itu anak bisa meniru perbuat yang tidak baik lalu terbawa hingga sampai saat remaja atau hingga nantinya kalau ada perubahan dalam dirinya.

Dalam budaya madura kita dapat menggambil konsep sloganya “bapa’ bapu’ guru’ rato” ungkapan ini sudah tertanam sejak lama hingga sampai saat ini. Bukan sekedar kata, ke empat slogan tersebut memiliki nilai-nilai filosof yang tinggi. Bapa’ ialah bapak yang harus di hormati dalam peranannya ialah mencari rezeki, bapu’ ialah ibu yang melahirkan Sembilan bulan lamanya, guru’ ialah guru yang mengajarkan dari belajar nama ama huruf sampai lancar membaca, lalu rato’ pemimpin yang mengurusi dan mengayomi rakyatnya. Masyarakat madura respek terhadap kehidupan bermasyarakat menghormati yang lebih tua sudah menjadi karakteristik dalam keseharian.  Dalam slogan ini kita bisa mengambil nilai-nilai bagaimana menghormati yang lebih tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun