Mohon tunggu...
Juliani
Juliani Mohon Tunggu... -

Akuntansi 2014 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit Atas Siklus Perolehan dan Pembayaran

7 April 2016   21:37 Diperbarui: 4 April 2017   17:51 3635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E.    Metodologi Perancangan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi

Didalam audit yang umum, akun yang paling banyak menyita waktu unuk diverifikasi dengan pengujian terinci atas saldo adalah akun piutang usaha, persediaan, aktiva tetap, hutang usaha, dan beban. Dari kelima akun tersebut, ada empat yang berhubungan langsung dengan siklus perolehan dan pembayaran. Jumlah penghemetan waktu dapat begitu besar kalau auditor dapat mengurangi pengujian terinci atas saldo tiap-tiap akun dengan menggunakan pengujian atas transaksi untuk memberifikasi efektifitas struktur pengendalian intern perolehan.

Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk siklus perolehan dan pembayaran dibagi menjadi dua bidang yang luas: pengjujian atas perolehan dan pengujian atas pembayaran. Pengujian atas pembayaran berkaitan dengan fungsi keempat, yaitu pemrosesan dan pembukuan pengeluaran kas.

(1)   Otorisasi Pembelian atau Perolehan. Otorisasi yang memadai atas perolehan merupakan bagian utama dari fungsi ini sebab otorisasi akan menjamin bahwa setiap barang dan jasa yang dibeli memang sesuai dengan kepentingan perusahaan dan mencegah pembelian barang yang berlebihan sehingga tidak diperlukan. Misalkan, pembelian aktiva tetap yang melebihi batas jumlah harga yan gtelah ditetapkan mungkin memerlukan persetujuan dewan direksi dan komisaris; pembelian yang relative jarang terjadi, seperti polis asuransi dan kontrak jasa jangka panjang, disetujui oleh pejabat tertentu; perlengkapan dan jasa-jasa yang harga perolehannya dibawah jumlah yang sudah ditetapkan, disetujui oleh mandor dan kepala bagian; dan beberapa jenis bahan baku dan perlengkapan langsung dipesan secara otomatis bila jumlahnya menurun sampai tingkat tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya.

(2)   Pemishan Wewenang dan Tanggungjawab Penjagaan Aktiva dari Fungsi lain. Kebanyakan perusahaan mempunyai bagian atau departemen penerimaan barang yang bertugas membuat laporan penerimaan sebagai bahan bukti bahwa barang sudah diterima dan diperiksa.

(3)   Pembukuan Tepat Waktu dan Penelaahan Transaksi secara Independen. Dalam beberapa perusahaan, pembukuan kewajiban akibat perolehan dibuat berdasarkan penerimaan barang dan jasa, dan di perusahaan lain, kewajiban ditangguhkan sampai faktur pemasok diterima.

Pengendalian yang penting dalam bagian hutng usaha dan tehnologi informasi adalah persyaratan bahwa pegawai yang mencatat perolehan tidak mempunyai akses ke kas, surat berharga yang dapat dipasarkan, dan aktiva lainnya.

(4)   Otorisasi Pembayaran. Pengendalian terpenting dalam fungsi pengeluaran kas meliputi penanda tanganan setiap cek oleh orang dengan ototrisasi yang memadai, pemisahan tanggungjawab antara penanda tangan cek dengan pelaksana fungsi hutang usaha, dan adanya pemeriksaan yang cermat atas dokumen oleh penanda tangan cek pada saat di tanda tangani.

Setelah auditor mengidentifikasi pengendalian intern kunci dan kelemahannya serta menilai risiko pengendalian, maka layaklah untuk menetapkan apakah pengujian, substantif akan dikurangi secukupnya guna memberikan justifiksi (alasan) atas biaya pelaksanaan pengujian pengendalian.

(5)   Perolehan yang Dibukukan adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima, Konsisten dengan Kepentingan Klien (Eksistensi atau Keberadaan). Kalau auditor merasa puas bahwa pengendalian terhadap tujuan ini memadai, pengujian atas transaksi yang tidak semestinya dan tidak abash dapat dikurangi. Pengendalian yang memadai mungkin akan mencegah klien untuk memasukkan sebagian beban atau aktiva atas transaksi-transaksi  yang sebenarnya memberikan manfaat bagi manajemen atau pegawai lain dan bukan bagi satuan usaha yang sedang diaudit.

(6)   Perolehan yang Ada Telah Dibukukan (Kelengkapan). Kelalaian untuk mencatat perolehan barang dan jasa yang diterima selalu mempunyai dampak langsung pada saldo hutang usaha. Karena itu, auditor biasanya sangat menaruh perhatian pada tujuan kelengkapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun