Oleh: Muhammad Syarif Hidayatullah, Febriannoor Alhaviz, dan Juliana Gultom
Mahasiswa Program Studi Geografi, Universitas Lambung Mangkurat
Menurut IAG (International Association of Geodesy, 1979), geodesi adalah disiplin yang mempelajari pengukuran dan representasi Bumi dan benda langit.
Menurut Helmert dan Torge (1880), geodesi adalah ilmu untuk mengukur dan memetakan permukaan bumi yang juga mencakup permukaan lain dari dasar laut, termasuk medan gravitasi masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah seiring waktu.
Ilmu ukur lahan penting dipelajari untuk dapat mendapat hasil pengukuran yang kemudian akan dikembangkan lebih lanjut sebagai data pembuatan peta, pemetakan, dan mengetahui bentuk suatu lahan.
Pengukuran dilakukan di dalam lingkup Universitas Lambung Mangkurat, tepatnya di generator dekat Kantin Mandiri Open Space. Objek yang diukur dekat dengan tempat parkiran dan berada di dekat trotoar dan saluran air. Menurut titik koordinat, pengukuran berada pada,
Lat -3.297592
Long 114.586033
Tanah yang menjadi dasar objek cukup basah karena juga disebabkan musim penghujan.Â
Alat-alat yang digunakan untuk pengukuran antara lain:
1. Meteran
2. Smartphone
3. Aplikasi Kamera GPS
4. Aplikasi Avenza Maps dan Google Earth
Dari pengukuran yang di lakukan didapatkan hasil:
Panjang (Belakang dan Depan) Â : 4,64 m
Lebar (Kiri dan Kanan) Â Â : 4,44 m
Keliling Persegi Panjang  = 2(p) + 2(l)
 = 2(4,64) + 2(4,44)
 = 18,16 m
Luas Persegi Panjang  = p l
 = 4,64 4,44
 = 20,6 m2
Hasil pengukuran yang dilakukan mendapatkan hasil sebesar 20,6 m2. Pada kertas milimeter blok, kami menggambar objek dengan ukuran 5 cm/1 m.
Pada saat pengukuran terdapat sedikit hambatan karena tanah tempat pengukuran cukup basah disebabkan oleh musim penghujan, namun pengukuran tetap dapat diselesaikan dengan baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H