Komunikasi merupakan suatu penyampaian baik informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata.Â
Dalam bidang bimbingan dan konseling, komunikasi adalah salah satu soft skill yang paling mudah dilakukan untuk konselor bisa memahami emosi yang disampaikan oleh klien.Â
Salah satu jenis komunikasi yang digunakan adalah komunikasi tarapeutik. Komnikasi tarapeutik adalah komunikasi profesional bagi perawat yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan atau pemulihan pasien (Prasetyo Kusumo & Mahendro Prasetyo Kusumo, 2017).
Dikutip dari pernyataan Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M. Si pada acara Dibikon Semarak BK 24, terdapat beberapa penjelasan mengenai tujuan, ciri-ciri, syarat, serta pembejtukan komunikasi terapeutik.Â
Berikut merupakan tujuan dari komunikasi tarapeutik adalah:
Realisasi , penerimaan, dan rasa hormat terhadap diri sendiri
Memiliki identitas diri yang jelas serta integritas diri yang tinggi
Kemampuan membangun hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung, dan mencintai
Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis
Menurut penuturan Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M. Si sebagai calon dan guru BK kita harus memiliki kemampuan komunikasi terapeutik agar mampu memahami kondisi emosional klien.Â
Berikut merupakan ciri-ciri komunikasi terapeutik yang harus ada di dalam diri seorang konselor, yaitu:
Congruence, dimana sebagai konselor harus berpenampilan secara terus terang, memilki kesesuaian antara apa yang dikomunikasikan secara verbal dengan yang non verbal
Unconditional positive regard, sebagai sikap hangat. Menerima serta menghargai orang lain sebagai pribadi, tanpa mengharapkan pujian untuk diri sendiri
Empati, memahami orang lain berdasarkan kerangka dan perasaan orang terserbutÂ
Dalam komunikasi terapeutik juga memiliki beberapa syarat antara lain:
Hadir dalam percakapan
Mendengarkan aktif
Empati
Setelah memenuhi syarat dalam komunikasi terapeutik, terdapat pembentukan komunikasi, seperti:
Belajar menjadi pendengar yang aktif
Memahami perasaanÂ
Merefleksi perasaan
Dengan adanya komunikasi terapeutik ini diharapkan konselor dapat membantu klien secara emosional dengan baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H