Mohon tunggu...
Julieta Wulandari
Julieta Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pencegahan Stunting di Masa Pandemi

19 Februari 2022   19:41 Diperbarui: 19 Februari 2022   19:54 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia masih dalam kondisi melawan pandemi varian Omicron setelah beberapa waktu lalu maraknya pandemi varian Alfa dan Delta. Selain tantangan yang baru yang dialami, permasalahan seperti gizi buruk yakni khususnya stunting yang dapat memburuk akibat dari pandemi.

Menurut Kementrian Kesehatan, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis ditandai dengan tubuh pendek. Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendah. Faktor penyebab terjadinya stunting seperti tingkat ekonomi hingga akses tersedianya pangan yang baik untuk mencukupi asupan gizi. 

Selama awal terjadinya pandemi beberapa posyandu sempat tidak beroperasi karena menghindari penyebaran virus. Setelah adanya vaksinasi, posyandu mulai beroperasi dengan maksimal. Dimasa pandemi ini pelayanan gizi diperioritasan pada balita dan ibu hamil hingga menyusui karena lebih memiliki risiko terjadi malnutrisi gizi. Apa saja yang dapat  menyebabkan stunting?

Penyebab stunting antara lain:

  • Status Gizi Ibu yang Kurang Baik Saat Hamil dan Menyusui
  • Kebersihan Lingkungan yang Kurang Terjaga
  • Pola MPASI yang Kurang Sehat dan Tidak Bergizi
  • Anak Jarang Mengkonsumsi Makanan Gizi Seimbang
  • Jarak Kehamilan yang Teralu Dekat
  • Ibu Mengkonsumsi Alkohol Ketika Hamil
  • Usia Kehamilan Ibu dibawah usia 20 tahun
  • Infeksi berulang pada bayi
  • Ibu menderita suatu penyakit
  • Ibu tidak rutin kontrol kehamilan

Solusi Pencegahan yang dapat dilakukan mengurangi resiko terjadinya stunting dapat dilakukan melalui:

  • Cukupi Kebutuhan gizi anak terutama Zat Besi, yodium dan Asam Folat
  • Hindari Paparan Asap Rokok
  • Rutin melakukan pemeriksaaan kandungan
  • Imunisasi Rutin sesuai Jadwal
  • Berikan ASI Ekslusif

Pencegahan stunting yang dapat dilakukan oleh pihak posyandu dan puskesmas antara lain:

  • Promosi dan penyuluhan gizi.

Promosi dan penyuluhan gizi dapat dilakukan dari pihak puskesmas kepada warga desun atau inu-ibu PKK agar mereka teredukasi terkait bahaya dari stunting. Selain itu dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat betapa pentingnya hidup sehat dengan pola gizi seimbang sehingga dapat mengurangi angka terjadinya stunting.

  • Prioritaskan layanan pada balita gizi kurang dan gizi buruk melalui kunjungan rumah atau fasilitas pelayanan kesehatan.

Setelah melakukan pengecekan rutin yang diadakan oleh posyandu. Perlu adanya tindakan dan monitoring kepada balita tau anak yang mengalami stunting hingga gizi kurang. Agar dapat sejak dini dan dini memperparah keadaan gizi anak

  • Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK

Penulis- Julieta Wulandari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun