"Cukup!!! Aku tidak ingin dengar lagi, sekarang jawab, apakah anak itu juga anak Rendra?"
"Aku rasa kita sudah pernah membicarakan ini."
"Iya, dan kamu tidak jauh berbeda dengan ibumu, kalian sama-sama pelacur. Darah pelacur ibumu mengalir padamu, dan mengalir pada tubuh anakmu itu. Itu alasan kenapa Rendra lebih memlihku menjadi calon istrinya, bukan pelacur rendahan sepertimu."
Aku tersenyum mendengar kalimat demi kalimat terakhir yang ia lontarkan sebelum ia beranjak pergi tanpa menyentuh sedikitpun minumannya. Aku tidak marah padanya atas ketidaktahuannya. Sebab ia tidak tahu, bahwa ibuku bersusah payah agar aku dan dirinya diterima di masyarakat, bahkan setelah ia berhenti dari tempat itu semenjak aku hadir di rahimnya. Dia yang bekerja keras untuk menghidupiku, membayar biaya sekolahku dengan jalan yang lebih baik.
Tetapi, tidak mudah memang membuat seseorang menerima kita dengan masa lalu kita. Saat aku tumbuh remaja, hampir setiap lelaki yang kutemui memandangku sebagai barang, yang bisa dibeli dan digunakan, bahkan mungkin dalam ingatanku hanya Rendra satu-satunya yang masih melihatku sebagai manusia dan menghargaiku sebagai perempuan.
Juga saat aku mendapatkan pekerjaan pertamaku, dan direkturnya merendahkanku, memfitnahku hingga aku harus disingkirkan dari perusahaanya. Rendra yang membuka lengannya untukku bersandar, memberiku semangat dan membantuku membesarkan James. Apa aku masih punya alasan untuk tidak berbahagia ketika mendengarnya ingin menikah?
"Mama, James pengen kayak Mama. Mama selalu baik sama orang, meskipun tante tadi marah, tapi mama tetep senyum, James tadi liat dari sana, James pengen lawan tante itu." Suara lembutnya kembali menyadarkanku, tentang tenggung jawab dan masa depan panjang yang harus kujalani sendirian mulai sekarang.
"Jadilah orang yang lebih baik dari Mama, sayang." Aku mengecup keningnya, ada yang terasa hangat di ujung kedua mataku. Sesuatu yang tertahan begitu lama, hanya agar James bisa lebih baik dan lebih kuat dari aku.
"James juga pengen kayak Om Rendra, yang selalu jagain Mama dari orang-orang jahat yang suka bikin Mama sedih." Katanya tulus dan memeluk lenganku erat.
Dear Rendra, pergilah, aku baik-baik saja...
_Julie Chou_