Mohon tunggu...
Julita Hasanah
Julita Hasanah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Masih Mahasiswa

A Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Keterlibatan Perempuan dalam Kesenian Rakyat Jaranan Buto, Langkah Menuju Kesetaraan Gender

7 November 2024   13:21 Diperbarui: 7 November 2024   16:05 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman menonton Jaranan Buto kali ini memberikan kejutan, di mana perempuan turut mengambil peran dalam pertunjukan utama, bukan hanya sebagai sinden atau peran pendukung. Hal ini mengejutkan saya karena biasanya seni pertunjukan ini didominasi oleh laki-laki, terutama untuk adegan-adegan yang mengandalkan kekuatan fisik seperti dicambuk dan adegan peperangan.

Namun, antusiasme dan penerimaan masyarakat terhadap penampilan para penari perempuan ini menunjukkan adanya perubahan pola pikir. Respons positif ini mengindikasikan bahwa masyarakat kini lebih terbuka dalam menerima peran perempuan, bahkan dalam seni pertunjukan yang selama ini dianggap maskulin.

Setelah menyaksikan performa mereka, saya melihat bahwa dengan kesempatan yang setara, perempuan mampu tampil sejajar dengan laki-laki dalam kesenian rakyat ini. Mereka membuktikan bahwa perempuan bisa menjalankan peran apa pun jika diberikan ruang dan dukungan yang cukup. 

Hal ini membawa harapan baru, bahwa kesetaraan gender dapat tumbuh di semua lapisan masyarakat, termasuk di tingkat akar rumput (grass root), yang menjadi fondasi utama untuk mewujudkan tujuan keberlanjutan dalam Sustainable Development Goals (SDGs).

Menyongsong Masa Depan dengan Kesetaraan

Partisipasi perempuan dalam seni pertunjukan Jaranan Buto di Banyuwangi menjadi bukti nyata bahwa isu kesetaraan gender bukan hanya milik perempuan di kalangan elit, tetapi juga milik semua perempuan di masyarakat. 

Saya berharap, keterlibatan perempuan dalam kesenian rakyat dapat terus berkembang dan membuka lebih banyak peluang bagi perempuan untuk menempati peran-peran strategis di berbagai bidang.

Bahwa perempuan juga layak mendapatkan akses yang setara dalam sumber daya ekonomi, pendidikan, dan peran profesional. Dan lebih dari itu, bahwa perempuan juga memiliki hak untuk memilih jalan hidup dan karier mereka sendiri, untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa dengan cara mereka masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun