Dari kecil Aku sudah diajarkan untuk memegang tanggung jawab secara mandiri. Misalnya mengerjakan tugas sekolah sendiri, mencuci baju mandiri sejak usia dua belas tahun. Hingga menanggung konsekuensi sendiri jika berbuat salah. Hal ini semata-mata Ibu lakukan agar anaknya tak lalai dengan tanggung jawab ketika dewasa.
Melalui Nilai-Nilai, Ibu Hidup dalam DirikuÂ
Setelah membicarakan kebaikan Ibu bohong rasanya jika tak ada rasa ingin mengucap rindu atau berlari memeluk beliau erat. Tapi sayang Ibu sudah dua tahun tak di sampingku. Dua tahun tanpa Ibu sangat berat, sesekali ingin menyerah dan terkadang juga patah semangat. Namun setiap kali bercermin Aku menemukan sosok Ibu hidup dalam diriku. Nilai-nilai dan nasehat tumbuh bersamaku. Jadi, meski Ibu tak lagi di sisiku, tapi nilai-nilai yang Ibu ajarkan masih setia menemaniku melangkah hingga hari ini.
Terima kasih sudah menjadi Ibu yang kuat dan teman yang hebat dalam memberi semangat. Terima kasih telah menjadi sosok panutan.
Cerdas Berkarakter Melalui Pendidikan dari Rumah dan Sekolah
Semoga sedikit kisah yang Aku bagikan ini dapat menginspirasi. Kita dapat ambil kesimpulan bahwa Pendidikan dari rumah yang diberikan orang tua, khususnya Ibu dan pendidikan dari sekolah adalah sebuah sinergi. Dimana tak hanya bertujuan melahirkan kecerdasan namun juga karakter yang kuat.
Mengapa harus Cerdas Berkarakter ?Â
Tantangan setiap jaman berbeda, dan Kita tidak tahu apa yang akan dihadapi para generasi penerus. Yang jelas tantangan yang menyambut mereka di masa depan akan lebih kompetitif. Untuk itu menjadi penting menyiapkan generasi muda yang cerdas berkarakter sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H