Cara cerdas tangkal hoaks  yang dapat kita terapkan adalah selektif dalam menerima informasi. Sampai saat ini Aku mengandalkan portal lembaga resmi pemerintah maupun swasta yang sudah teruji kredibilitasnya dalam melihat perkembangan kondisi sosial ekonomi terkait Covid-19.
Selain itu, sebagai anak muda kita dapat turut serta menghentikan penyebaran  berita bohong dengan menjadi "Duta Anti Hoaks" bagi keluarga dan lingkungan sekitar. Grup Whatsapp merupakan media yang sangat rentan terpapar hoaks, nah kita bisa membantu untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi,sehingga penyebaran berita sesat dapat dicegah agar tak meluas.
Cerdas dalam BerbelanjaÂ
Sudah kita pahami bersama bahwa Panic Buying hanya akan merugikan siapa saja, maka sudah saatnya membenahi pola pikir dalam berbelanja dan berganti ke Smart Buying, yaitu berbelanja sewajarnya dan rasional.
Tenang, kita tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarga dengan Smart buying, bahkan dengan cerdas dalam berbelanja juga dapat menurunkan risiko buang-buang uang dan makanan.
Aku terbiasa menggunakan metode sederhana "Rencanakan, Hitung, dan Catat". Pertama rencanakan jauh-jauh hari kebutuhan keluarga secara periodik, misalnya tiap satu bulan. Kebutuhan yang dimaksud mencakup pangan (beras, buah-buahan, telur dsb), dan non pangan (tisu, produk menstruasi, popok bayi, obat-obatan dan persediaan medis), serta kebutuhan tambahan saat pandemi misalnya masker, disinfektan, dan handsanitizer.
Setelah itu, lanjutkan dengan menghitung jumlah kebutuhan tiap barang secara cermat dan rasional. Misalnya kebutuhan beras untuk satu bulan sebanyak 25 Kg, lakukan hal yang sama untuk kebutuhan lainnya secara menyeluruh. Terakhir, jangan lupa untuk membawa catatan tadi saat berbelanja di supermarket maupun pasar tradisional.
Jika metode Rencakan, Hitung kebutuhan dan Catat dilakukan secara disiplin, maka tidak hanya menghemat pengeluaran pribadi namun jugan membantu menjaga stabilitas ketersediaan dan harga pangan nasional. Â
Mari Bersama-sama menjadi Smart Buyer! Â
Cerdas Mengatur Keuangan KeluargaÂ
Hantaman Covid-19 membuat kita belajar banyak hal, salah satunya mengenai finansial. Terdampaknya sektor ekonomi mengakibatkan banyak pihak mengalami penurunan pendapatan. Kondisi ini tentunya mendorong kita untuk lebih cerdas melakukan perencanaan dan pengaturan keuangan.
Menyusun prioritas keuangan akan membantu bertahan di tengah ketidakpastian. Tentunya pos kebutuhan pokok seperti makanan, membayar tagihan bulanan adalah pengeluaran yang bersifat wajib dan memang tidak dapat banyak direvisi. Namun, sebagai gantinya kita dapat mengenyampingkan pos hiburan untuk sementara waktu, agar keuangan tetap sehat di masa pandemi.