Pagi itu, pagi yang berbeda bagi Miangas
Matahari nampak lebih cerah, Ombak laut memeluk mantap
Semangat dan optimisme Miangas kian hari kian tegas
Tak lain karena Bandar Udara baru sudah siap
Â
Nelayan Miangas, Petrus Mambu berkisah
Katanya Miangas kini jadi istimewa
Ekonomi membaik, karena disparitas melemah
Siapa sangka, Pulau terluar kini meraja
Â
Lain Miangas, lain pula Ilaga-Papua
Bandar Udara mampu sulap harga-harga
Kini BBM punya nilai sama, sungguh tak dinyana
Transportasi unggul untuk kemajuan Indonesia
Â
***
Nukilan di atas menggambarkan vitalnya pembangunan infrastruktur, utamanya transportasi bagi daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia. Miangas dan Ilaga merupakan contoh nyata dua daerah pelosok yang telah merasakan hadirnya pembangunan infrastruktur transportasi. Bagi mereka, kehidupan kini jauh lebih baik utamanya dalam aspek ekonomi.
"Pembangunan dan perbaikan infrastruktur transportasi di luar Pulau Jawa merupakan jalan menuju pemerataan ekonomi dan keadilan sosial"
Â
Makan tuh Infrastruktur !
Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan jembatan serta infratruktur transportasi seperti bandara, stasiun dan sebagainya menuai beragam ekspresi publik. Banyak yang memberi apresiasi pada kinerja pemerintah namun tak sedikit juga yang berkomentar pedas. Kritikan tajam bermunculan bahkan kata-kata "rakyat tidak akan kenyang makan infrastruktur" sering mampir di telinga kita.
Kita yang tinggal di perkotaan mungkin tak merasakan betapa berartinya kehadiran pembangunan bagi mereka yang jauh dari sorotan media, bagi mereka yang tinggal di pelosok, bagi mereka yang merupakan saudara sebangsa yang jauh dari pelupuk mata. Menengok cerita Petrus Mambu, rasanya tidak adil melihat pembangunan hanya dari kacamata warga kota. Pembangunan infrastruktur bagi daerah terluar Indonesia sebagai etalase negeri merupakan sebuah urgensi.
Indonesia-sentris dan Konektivitas bagi Negeri
Tersedianya pelabuhan penyeberangan dan kapal penghubung tol misalnya guna menunjang kegiatan ekonomi. Ataupun bandar udara, terminal bandara, terminal, stasiun kereta api, serta moda transportasi modern yang handal  merupakan kebutuhan mendasar masyarakat.
Sudah saatnya berpindah dari konsep pembangunan Jawa-sentris menuju Indonesia-sentris. Infrastruktur transportasi bisa jadi kunci mewujudkan pembangunan satu Indonesia. Barat, Tengah, atau Timur harus tersentuh pembangunan. Komitmen Pemerintah dan Kementrian Perhubungan sebagai pelaksana utama tak boleh diragukan. Perlahan tapi pasti, lima tahun belakangan pembangunan infrastruktur transportasi menorehkan capaian yang layak diapresiasi.
Akhirnya pembangunan hadir di wilayah terluar dan terisolasi, membawa harapan akan perbaikan ekonomi atau akan jauh melampaui itu ?Â
Â
Berikut merupakan sederet prestasi pembangunan infrastruktur di wilayah terluar, terisolasi, dan pelosok Indonesia bersumber dari Laporan Kinerja 5 Tahun yang secara resmi dirilis Kementrian Perhubungan tahun ini.
Pembangunan Kapal PenyeberanganÂ
Â
Pembangunan Pelabuhan PenyeberanganÂ
Pemerintah juga membangun prasarana pelabuhan penyeberangan sebagai bagian dari upaya peningkatan pelayanan transportasi kepada masyarakat di sejumlah daerah.Â
Pembangunan pelabuhan penyeberangan terbukti telah menyentuh wilayah pelosok diantaranya Pelabuhan Penyeberangan Kewapante, Nusa Tenggara Timur yang memiliki 1 dermaga sepanjang 80 m dimana dermaga ini mampu menampung total kapasitas 500 GT. Adanya pelabuhan penyeberangan ini menjadi pendukung Program Tol Laut, sehingga dapat menekan angka disparitas harga kebutuhan pokok di daerah.
Pembangunan Pelabuhan Laut
Salah satu contoh nyata adalah pembangunan Pelabuhan Wasior di Papua Barat yang dibangun untuk mendukung kebutuhan sarana dan prasarana transportasi masyarakat Kabupaten Teluk Wondana, Papua Barat sehingga konektivitas terwujud dan menumbuhkan perekonomian wilayah.
Pembangunan Infrastruktur Perhubungan UdaraÂ
Â
Pemerintah terus menggalakkan pembangunan infrastruktur perhubungan udara di seluruh wilayah Indonesia. Selain pembangunan bandara baru, pemerintah juga meningkatkan kapasitas landasan pacu, meningkatkan pengawasan dan pelayanan angkutan udara melalui pembangunan terminal, Air Traffic Control (ATC) dan pembangunan fasilitas lainnya.
Berikut ini sejumlah catatan pencapaian pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana angkutan udara dalam lima tahun terakhir.
Bandar Udara dan Terminal Bandar Udara Siap DimanfaatkanÂ
Pembangunan terminal penumpang di sejumlah bandara menunjukkan keseriusan pemerintah mendukung peningkatan pelayanan kepada para pengguna jasa angkutan udara.
Pembangunan Infrastruktur Transportasi Hempas Disparitas
Inilah konektivitas yang dinanti-nanti, dimana jarak hanya angka-angka yang tak berarti. Rakyat Papua dapat terbang langsung ke Jakarta, Orang Solo bisa langsung terbang ke Sumatera, begitupun dari Kalimantan bisa langsung singgah ke Nusa Tenggara Barat, tak lain dan tak bukan karena kehandalan infrastruktur transportasi dari Sabang sampai Merauke.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sebesar 5,07 persen pada 2018 lalu menjadi sebuah kabar gembira. Di tengah gegap gempita pertumbuhan ekonomi, tugas selanjutnya masih menanti. Ketimpangan masih menganga, dengan Indeks Gini di angka 0,397 dimana 27,77 juta penduduk masih merasakan kemiskinan. Ketimpangan atau disparitas memang merupakan penjajah negeri ini yang sesungguhnya.
"Jika ini adalah perang melawan ketimpangan maka senjata utama yang harus dimiliki adalah pembangunan infrastruktur transportasi yang merata"
Salah satu terobosan yang telah dirasakan masyarakat adalah pembangunan bandar udara di dua pulau terluar Indonesia yaitu  Pulau Anambas dan Pulau Miangas. Kedua pulau tersebut  mungkin asing di telinga kita. Bandar Udara Letung yang merupakan bandar udara di Pulau Anambas resmi beroperasi sejak 2017,  kehadiran infratruktur transportasi disana merupakan kemajuan yang sangat berarti bagi masyarakat. Kehadiran bandara tersebut tentunya membuka keterisolasian masyarakat di wilayah kepulauan, sehingga dapat membuka keran-keran ekonomi baru.
Kehadiran pembangunan infrastruktur transportasi di daerah pelosok secara nyata menghempas disparitas harga yang selama ini dirasakan masyarakat. Ilaga, merupakan salah satu daerah di Kabupaten Puncak Papua yang telah menikmati BBM dengan harga terjangkau. Seperti kita ketahui bersama, bahan bakar di Papua dulu mahal (50-100 ribu per liternya), sangat timpang dengan harga di Pulau Jawa. Harga BBM yang normal tentunya telah membawa perubahan besar dalam transaksi ekonomi Papua.
Perjuangan memerangi disparitas tak hanya diwujudkan dalam bentuk pembangunan bandar udara, Kementrian Perhubungan juga mempunyai program unggulan jalan tol laut yang dapat mempermudah proses distribusi kebutuhan pokok ke daerah. Program Tol Laut menjadi fokus utama dalam mendukung upaya pemerataan pembangunan nasional yang tertera dalam kebijakan Nawa Cita Presiden Jokowi. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi jalur distribusi logistik yang mampu menyeimbangkan perekonomian antara wilayah barat dan timur. Selain itu program tol laut juga diharapkan dapat menjamin kelangsungan pelayanan penyelenggaraan angkutan barang ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan.
Â
Transportasi Unggul Indonesia Maju
Â
"Pembangunan infrastruktur transportasi ini menjadi pijakan perekonomian Indonesia agar mampu mencapai puncak kejayaannya dengan menjadi negara ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2045"
Â
Capaian pembangunan infrastruktur lima tahun belakangan patut diapresiasi. Namun. pembangunan transportasi harus terus berlanjut, karena perang melawan ketimpangan belum usai. Kementrian Perhubungan dan Pemerintah terkait sebagai penanggungjawab hadirnya pembangunan infrastruktur transportasi yang Indonesia-sentris tak boleh bergerak sendirian. Civitas Akademika, Masyarakat luas dan para ahli punya tanggung jawab yang sama untuk turut serta mendukung transportasi unggul untuk Indonesia Maju.
"Hingga kita sampai pada tujuan akhir. Indonesia tanpa batasan jarak-jarak geografis, Indonesia tanpa disparitas. Dimana disparitas harga, ekonomi, dan sosial hanya tingga cerita."
Â
Tulisan ini diikutsertakan dalam "Blogger Writing Competition 2019"Â
Kementrian Perhubungan Republik Indonesia dengan Tema "Transportasi Unggul Indonesia Maju"
Info selengkapnya :
Website Kemenhub        : http://dephub.go.id/
Social Media Kemenhub   : @kemenhub151
ReferensiÂ
Laporan Kinerja 5 Tahun Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Indonesia
#TransportasiUnggulIndonesiaMaju
#Transportasi
#Disparitas
#Konektivitas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H