Pembangunan terminal penumpang di sejumlah bandara menunjukkan keseriusan pemerintah mendukung peningkatan pelayanan kepada para pengguna jasa angkutan udara.
Pembangunan Infrastruktur Transportasi Hempas Disparitas
Inilah konektivitas yang dinanti-nanti, dimana jarak hanya angka-angka yang tak berarti. Rakyat Papua dapat terbang langsung ke Jakarta, Orang Solo bisa langsung terbang ke Sumatera, begitupun dari Kalimantan bisa langsung singgah ke Nusa Tenggara Barat, tak lain dan tak bukan karena kehandalan infrastruktur transportasi dari Sabang sampai Merauke.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sebesar 5,07 persen pada 2018 lalu menjadi sebuah kabar gembira. Di tengah gegap gempita pertumbuhan ekonomi, tugas selanjutnya masih menanti. Ketimpangan masih menganga, dengan Indeks Gini di angka 0,397 dimana 27,77 juta penduduk masih merasakan kemiskinan. Ketimpangan atau disparitas memang merupakan penjajah negeri ini yang sesungguhnya.
"Jika ini adalah perang melawan ketimpangan maka senjata utama yang harus dimiliki adalah pembangunan infrastruktur transportasi yang merata"
Salah satu terobosan yang telah dirasakan masyarakat adalah pembangunan bandar udara di dua pulau terluar Indonesia yaitu  Pulau Anambas dan Pulau Miangas. Kedua pulau tersebut  mungkin asing di telinga kita. Bandar Udara Letung yang merupakan bandar udara di Pulau Anambas resmi beroperasi sejak 2017,  kehadiran infratruktur transportasi disana merupakan kemajuan yang sangat berarti bagi masyarakat. Kehadiran bandara tersebut tentunya membuka keterisolasian masyarakat di wilayah kepulauan, sehingga dapat membuka keran-keran ekonomi baru.
Kehadiran pembangunan infrastruktur transportasi di daerah pelosok secara nyata menghempas disparitas harga yang selama ini dirasakan masyarakat. Ilaga, merupakan salah satu daerah di Kabupaten Puncak Papua yang telah menikmati BBM dengan harga terjangkau. Seperti kita ketahui bersama, bahan bakar di Papua dulu mahal (50-100 ribu per liternya), sangat timpang dengan harga di Pulau Jawa. Harga BBM yang normal tentunya telah membawa perubahan besar dalam transaksi ekonomi Papua.
Perjuangan memerangi disparitas tak hanya diwujudkan dalam bentuk pembangunan bandar udara, Kementrian Perhubungan juga mempunyai program unggulan jalan tol laut yang dapat mempermudah proses distribusi kebutuhan pokok ke daerah. Program Tol Laut menjadi fokus utama dalam mendukung upaya pemerataan pembangunan nasional yang tertera dalam kebijakan Nawa Cita Presiden Jokowi. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi jalur distribusi logistik yang mampu menyeimbangkan perekonomian antara wilayah barat dan timur. Selain itu program tol laut juga diharapkan dapat menjamin kelangsungan pelayanan penyelenggaraan angkutan barang ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan.
Â