Berapa Mbak total belanjaan saya ?
Semuanya Rp. 235.500
Ok, bayarnya pakai debit X ya
Mohon maaf, hanya tersedia pembayaran dengan Kartu debit Y, tidak ada uang tunaikah?
Seketika mood saya langsung berubah, Kesenangan setelah berbelanja kebutuhan selama dua jam sirna. Saya terpaksa menuju ATM center yang lokasinya cukup jauh dari tempat saya berbelanja. Kalau saja barang-barang yang saya akan beli bukan kebutuhan mendesak mungkin sudah saya cancel...
Saya membuka ponsel pintar sambil menyeruput cappucino untuk memperbaiki mood. Asyik-asyik scroll, tiba-tiba berhenti pada suatu laman berita online....
Mata saya terbelalak, jantung saya mau copot, hati saya berdebar tapi bukan karena jatuh cinta. Bukan main, akibat mengantre selama hampir lima jam di loket pembayaran, belasan penumpang harus ditangani medis karena pingsan.Â
Pepatah bilang Time is money, jadi tidak bisa dibayangkan berapa kerugian yang harus ditanggung, mengantre berjam-jam ditambah kesehatan juga jadi korban.
Kalau Bang Rhoma ada di TKP, mungkin beliau sudah berteriak "Sungguh Terlalu!"
Orang bilang sekarang eranya teknologi, seharusnya sudah enggak jaman antri berjam-jam di loket, kesulitan tarik tunai karena perbedaan Bank, dan pusing karena transaksi. Di era millenial saat ini harusnya jamannya Easy way of Life, segalanya mudah dan praktis.
Setuju dong Kompasianer?
Suatu ketika saya sedang "berberes" dompet, ada hal menarik dimana pada semua kartu debit yang saya punya memiliki logo bertuliskan "PRIMA". Karena penasaran saya googling dan lima menit kemudian saya berjingkrak sambil bersenandung "Akhirnya ku menemukanmu....."
Easy way PRIMA, Easy way of Life