1. Tekanan Pergaulan
Dalam dunia remaja, pergaulan memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan karakter. Seringkali, remaja terpapar pada gaya hidup yang tidak sesuai dengan pedoman agama. Misalnya, tren kehidupan bebas yang menonjolkan konsumsi alkohol atau merokok, serta pergaulan yang mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Ketuhanan seperti tidak menghormati orang tua atau guru. Tekanan teman sebaya juga dapat mendorong remaja untuk mengikuti tren meskipun tahu hal itu tidak sesuai dengan ajaran agama yang mereka anut.
Contoh:
Seorang remaja yang merasa terpaksa untuk ikut merokok atau mengikuti pergaulan yang berfokus pada gaya hidup hedonis karena ingin diterima dalam kelompok sosialnya. Hal ini bisa mengganggu keseimbangan spiritual dan moral yang diajarkan dalam Sila Pertama Pancasila.
2. Paparan Konten Negatif di Media Sosial
Media sosial kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Namun, tidak semua konten yang beredar di media sosial mendukung nilai Ketuhanan. Beberapa konten justru menyebarkan ujaran kebencian, intoleransi, bahkan penistaan terhadap agama tertentu.
Contoh:
Remaja sering kali melihat di media sosial video atau komentar yang mengandung kebencian terhadap suatu agama atau kelompok tertentu. Jika tidak ada pemahaman yang cukup tentang pentingnya toleransi, remaja bisa terpengaruh dan turut menyebarkan konten negatif tersebut.
3. Pengaruh Budaya Global yang Tidak Sesuai dengan Nilai Lokal
Budaya global sering kali mempengaruhi cara berpikir dan bertindak remaja. Pengaruh film, musik, dan gaya hidup dari luar negeri yang tidak selaras dengan nilai-nilai agama bisa membuat remaja merasa bingung dan kesulitan dalam memilih jalan hidup yang sesuai dengan ajaran agama mereka.
Contoh: