Mohon tunggu...
Juliastri Sn
Juliastri Sn Mohon Tunggu... Administrasi - MomBloggerPreneur, Content Creator and Podcaster at Laughing with Juliastri Sn

Seorang yang aktif, dinamis dan menyukai hal-hal yang baru, unik dan berbeda dari yang sudah ada. Seorang pemimpi tingkat tinggi, pengkhayal dan suka berangan-angan yang kadang sulit diterjemahkan oleh logika.. Buat yang ingin mengenal saya lebih jauh, silakan kunjungi blog saya : https://juliastrisn.com https://angananganku.blogspot.com https://ourhobbiesblog.blogspot.com https://bisnisnekad.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Non Tunai Pancen Oye!

13 Juni 2015   23:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar dipinjam dari sini

Evolusi Sistem Pembayaran


Tak terasa ya, waktu bergerak cepat. Sejarah mencatat, sebelum ditemukannya uang sebagai alat pembayaran yang sah, sistem barter atau tukar-tukaran barang dianggap cukup membantu di jamannya. Namun, lama-lama dirasakan ada kekurangan juga ketika kendala mulai ada. Apa itu ? Ya kurang praktis aja ya, serta kurang efektif dan efisien, contohnya saja jika kita perlu beras, sedangkan kita punya hasil panen berupa terong untuk ditukar misalnya. Untuk kebutuhan satu kilogram beras, berapa kilogram terong yang harus dibarter. Coba renungkan, saudara..*disambit sandal*

Lalu, kita boleh bernafas lega ketika uang mulai ditemukan sebagai alat pembayaran. Ada uang kertas, ada uang koin yang selanjutnya sering disebut sebagai uang receh. Kasihan ya, kesannya kok murahan sekali dianggap receh, padahal bahan baku untuk membuatnya yang berupa logam bisa jadi lebih mahal dibandingkan dengan bahan baku membuat uang kertas. Ini yang disebut nilai nominal dan nilai apa ya..*mendadak lupa..help* Oh..iya nilai intrinsik..*makasih wikipedia..*


Dengan adanya uang, kehidupan perekonomian terasa dimudahkan. Fleksibel aja ketika kita menyebut harga untuk suatu barang. Paling kita cuma punya dua pendapat yaitu mahal atau murah. That’s it. Sesimpel itu. Kehadiran uang terasa begitu berharga. Kalau nggak percaya, tanya aja kenapa tanggal tua kebanyakan orang suka pusing kalau kehabisan uang..*ngomongin diri sendiri*

Gambar dipinjam dari sini

Lalu, dengan adanya uang, apakah sudah menjamin segala aspek kemudahan termasuk didalamnya soal keamanan ? Lalu soal efektif dan efisien, adakah yang lebih dari itu ? Oh..tunggu dulu jika sudah menyangkut soal itu.


Sebagai intermezzo, saya punya pengalaman berkaitan dengan soal uang ini. Begini ceritanya, based on true story lho hehehe..


Saat awal-awal buka usaha, di toko saya ( kebetulan saya dan suami berwirausaha sebagai bakul ban mobil ) pernah mengalami pengalaman yang cukup merepotkan. Gimana maksudnya. Jadi suatu hari, ada customer yang membeli ban mobil. Harga ban itu sebesar lima ratus ribu rupiah. Setelah beres semua, tibalah saatnya pembayaran. Yang membuat Anda harus bilang wow adalah ketika customer itu membayar dengan uang logam lima ratus rupiah. Wak..wak..tinggal dikalikan saja berapa jumlah uang logam yang harus saya hitung. Seribu logam lima ratus rupiah saya hitung satu-satu. Bayangkan berapa waktu yang terbuang hanya untuk menghitung uang itu yang semestinya bisa digunakan untuk kegiatan lain. Untung saat itu toko tidak begitu ramai, kalau pas ramai..aduh..pak, bayar pakai uang kertas aja deh..tapi ya mau ditolak gimana, lha itu uang penghasilannya dari berjualan di pasar. Dan kalau tidak dihitung di depan orangnya, nanti kalau ada kurang-kurang gimana, mana percaya kalau dihitung sendirian..? Bagai makan buah simalakama ya..ah..


Nah, disini kekurangan uang mulai muncul. Soal keamanan bagaimana ? Sudah jelas copet senang uang tunai yang prosesnya cepat. Makanya, hati-hati jaga dompet Anda. Kalau bisa sih, jaman sekarang jangan bawa uang cash banyak-banyak, apalagi kalau kita suka travelling..bisa bahahahahayaaaa...*Asmuni srimulat mode on*


Untunglah, kehadiran Bank Indonesia sangat-sangat membantu dengan segala inovasinya. Terlebih dengan segala kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkannya. Seperti :


• Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/2014 tanggal 8 April 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money)
• Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/1/PBI/2014 tanggal 21 Januari 2014 tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran
• Peraturan Bank Indonesia No.14/2/PBI/2012 tanggal 6 Januari 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu

Maka berterima kasihlah kita ketika sekarang ada ATM, Credit Card, Bilyet Giro, Cek, Uang elektronik, sistem M-Banking, sistem E-banking yang semua itu menjelaskan kenapa non tunai lebih cocok untuk digunakan di jaman sekarang. Nggak mau ribet dan repot kan..? Ya, non tunai aja, jangan kayak orang susah.. #eh


Jenis-jenis Pembayaran Non Tunai


Trus..apa aja sih yang termasuk pembayaran non tunai itu, yuk..kita ulas satu-satu..*catet*


1. Bilyet Giro (BG)
Alat pembayaran berupa kertas berharga ini cocok digunakan untuk pelaku wirausaha seperti saya. Iya, lho..untuk membayar tagihan kulakan ban, saya biasa membayar dengan BG yang bisa dicairkan oleh suplier langsung ke rekeningnya. Jadi, uang saya di rekening bank, akan ditarik oleh pembawa BG dari saya langsung ke rekeningnya. Jadi nggak bawa-bawa uang cash. Aman untuk saya, aman juga buat sales yang bawa BG nya tanpa takut dicopet karena yang dibawa bukan uang tunai.


2. Cek

Gambar dipinjam dari sini

Hampir sama dengan BG, pembawa cek bisa mencairkannya berupa uang cash atau dipindahbukukan ke rekening lain. Aman saat membawanya karena ringan, bisa di saku atau ditaruh dompet, berapapun jumlah uang itu. Bahkan bisa sampai milyaran lho. Cuma ya, jangan sembarangan naruh cek, karena semua orang bisa mencairkannya hanya dengan menunjukkan KTP di bank.


3. ATM
Singkatan apa sih ATM itu..ada yang memlesetkan dengan Ambil Tendili Money-nya hehehe..nggak ding, yang benar singkatan dari Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine..hebat ya, singkatannya bisa diartikan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Jarang-jarang lho bisa sama gitu..*dibahas*. Dengan ATM, kita nggak perlu bawa uang tunai banyak-banyak, secukupnya saja. Dan dengan ATM kita juga bisa kok membayar dengan menggesek kartunya aja di supermarket tanpa harus repot ngambil uangnya dulu di mesin ATM, kan ada sistem Debit Card. Iya kan, praktis..


4. Credit Card
Nah ini, kartu yang membantu di saat nggak punya uang tunai alias bisa ngutang dulu. Kok bisa ? Bisa dong, secara kartu kredit kan bayarnya bulan selanjutnya. Bulan ini gesek-gesek aja kartunya kalau mau belanja, bayar tagihannya belakangan. Enak kan, tentunya dengan syarat dan ketentuan berlaku ya..termasuk berapa persen bunganya, dan apa yang diuntungkan bagi konsumen jika ada program kerjasama dari Bank dan toko retail yang disepakati. Misalnya cicilan bunga nol persen untuk pembelian produk dengan Credit Card tertentu. Lumayan kan, daripada lu manyun. Hehehe..

Gambar dipinjam dari sini


5. Uang elektronik
Dulu, rasanya mustahil bisa gesek kartu di pasar. Sekarang bisa lho, dengan uang elektronik contohnya kartu Flazz dari BCA, e-Money dari Bank Mandiri, dan lain-lainnya, kita bisa belanja di pasar. Uang elektronik ini seperti kartu isi pulsa gitu. Misalnya kita isi sejumlah uang tertentu, trus digunakan untuk belanja. Kalau saldo hampir habis, kita bisa isi ulang lagi. Enak, kan..ho oh..

6. Sistem M-Banking
Mau belanja online, tinggal pilih-pilih trus bayarnya tinggal transfer pakai Mobile banking. Dimana aja, kapan aja gak usah bingung-bingung cari bank ataupun ATM terdekat hanya untuk transfer. Pun di saat weekend , hari sabtu minggu saat bank tutup. Transfer via mobile banking tetep jalan. Yang transfer senang, apalagi yang menerima transferan..jangan ditanya..! Hahaha..Beres..


7. Sistem E- Banking
Mau melakukan transaksi perbankan seperti cek saldo, transfer, pembayaran..hari gini gak usah repot kemana-mana. Bayangkan saat udara panas, matahari bersinar dengan teriknya dan kita harus pergi ke Bank untuk transfer atau ngecek transferan dari seseorang sudah masuk atau belum. Sampai di bank, antriannya mengular sampai panjang. Hitung saja berapa lama wasting time yang akan terjadi. Fiuh..*lap keringat* Mana pikiran nggak jauh-jauh dari bayi yang ditinggal di rumah, gimana nanti kalau rewel pas dijaga sama mbaknya, gimana kalau ASIP gak cukup..sedangkan lamanya antrian gak bisa diprediksi. Eh, bu ibu..jangan galau..kan ada E-banking. Tinggal duduk manis deh di depan laptop, yang ada koneksi internet tentunya, trus pencet-pencet deh ke layanan E-banking. Selesai. Tanpa drama. Tanpa galau. Bahkan sang baby pun bisa terlelap di samping. Tentram. Aman ya..? Ya, aman atuh..asal kita bisa jaga privacy nya sedemikian rupa. Pakai password. Sistem keamanan yang rapi. Jangan sampai kecerobohan diri sendiri yang membuat ketidakamanan itu. Cuzz..


Keuntungan Pembayaran Dengan Non Tunai


Jadi, bisa disimpulkan beberapa keuntungan pembayaran dengan non tunai adalah :
• Praktis, yang artinya gak ribet itu tadi
• Aman karena bisa meminimalkan pencopetan yang fanatik sama uang tunai
• Efektif yang artinya tepat sasaran
• Efisien, yang sudah pasti bisa menghemat waktu, tenaga dan tentunya mengurangi biaya operasional yang lebih besar


Tuh, kan..sudah tahu banyak manfaat dari non tunai itu apa. Hari gini gitu lho, kalau bisa dibikin praktis kenapa masih ngotot pakai cara yang ribet. Makanya saat ini toko saya sedang mengajukan ke Bank supaya bisa segera dipasang mesin EDC. Supaya customer gak kabur pas giliran mau bayar pakai kartu terjadi drama tragedi seperti ini :


“ Maaf pak..belum punya mesin EDC..”
“Trus ATM nya ada dimana..”
“Ehm..7 km dari sini pak..bapak lurus aja 2 km, trus ada perempatan lampu merah belok kiri, sekitar 1 km, ada pertigaan bapak ke kanan trus lurus aja..nah, di situ ada ATM..”
“Wah, saya buru-buru..ya sudah lain kali saja belinya..”


Aish..gagal deh tuh transaksi..*nangis sesenggukan*


Jadi..ada yang keberatan gak ya, jika saya bilang ‘Non Tunai Pancen Oye..!!” Setujuuu...?

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun