[caption id="attachment_136743" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar dipinjam dari pariwisata.jogja.go.id"][/caption] Ini pertama kalinya saya, suami, anak dan keponakan mengunjungi taman pintar yang lokasinya di pusat kota Yogyakarta, tidak jauh dari kawasan Malioboro di hari minggu. Rasanya plong dan lega bisa sampai di tempat ini karena pernah tempo dulu kesini tapi tutup karena hari senin. Ternyata memang taman ini tutup di hari senin, kecuali kalau hari senin itu pas jatuhnya tanggal merah atau hari besar, taman pintar buka, kebayang dong ramenya makanya sayang kalau tutup.
Yup..sebagai warga kota Yogya saya merasa 'berdosa” jika belum pernah menjamah tempat ini. Karena gaungnya sudah cukup lama, saat saya masih tinggal jauh di perantauan sehingga sering kangen Yogya. Lalu obsesi ke taman pintar itu terpuaskan hari ini.
Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
Yeah..kesan pertama saat kaki saya injakkan di taman pintar ini, yang lokasinya tidak jauh dari shoping centre tempat buku-buku bekas dijajakan adalah takjub. Takjub karena memang saya tiba-tiba merasa pintar di tempat ini. Haha..lebay abis dah..Begitu kaki masuk melewati pintu, langsung mata ini menangkap begitu banyak permainan edukatif yang terhampar di halaman taman ini. Ada tempat anak-anak bermain pasir yang dibuat semacam parit memanjang plus ada terowongannya dimana hamparan pasir putih menjadi alasnya. Anak-anak cukup leluasa bermain disini untuk sekedar berlari-lari bertelanjang kaki di atas pasir. Atau saat mereka ingin membuat istana kecil dari pasir pun bisa. Konon, bermain pasir bisa mengasah kreativitas anak karena memang merangsang perkembangan motorik halusnya sehingga bisa tambah cerdas.
[caption id="attachment_136744" align="alignright" width="300" caption="Gambar dipinjam dari www.adadiskon.com"][/caption] Lalu saya cukup terhibur saat melihat banyak anak-anak dengan celana renang atau baju minim bermain air mancur bersama-sama. Tawa riuh rendah menggema disana sini penuh kegembiraan. Waduh, tahu begini tadi bawa baju ganti, anak saya bisa ikutan nimbrung tuh. Asyik berat pokoknya. Saya janji, kalau ada waktu kesini lagi, bawa baju ganti untuk anak saya. Sebenarnya saya juga pengin, tapi sudah malu sama umur. Lagian saya lihat, tidak ada orang tua yang nekad pakai baju renang menemani anaknya berbasah-basah ria. Memang khusus untuk anak-anak kok..hehe..
Di tempat tak jauh dari air mancur ada drum-drum basar dan kecil sekitar 10 buah yang ditempel di tembok yang dipersilakan untuk dipukul-pukul dengan stik oleh anak-anak. Cocok untuk anak saya yang hiperaktif, terbukti dia langsung antusias memukul-mukul drum itu sehingga menghasilkan musik yang cukup heboh. Boleh dong saya berharap, kelak anak saya jadi drummer terkenal huihihi..
Bersebelahan dengan drum ada jembatan dari tali jaring yang menuju ke atas semacam rumah pohon gitulah. Permainan ini diperuntukkan bagi anak yang berumur 6-12 tahun. Walaupun badan anak saya sudah cukup besar dan kuat, namun saya melarangnya untuk naik karena umurnya baru 4 tahun. Bagaimanapun, keselamatan tetap nomor satu.
Ada juga semacam parabola yang berhadapan sejauh sekitar 50 meter ( kalau nggak salah, soalnya nggak saya ukur ) yang ternyata bisa untuk bertelepon seperti pakai tali dari korek itu lho. Caranya cuma dengan berbisik lho, makanya dinamakan parabola berbisik. Saya coba berkomunikasi dengan suami saya yang ada di parabola seberang saya, kemudian saya bicara pelan seperti berbisik dari lubang di parabola dengan posisi saling membelakangi ternyata dibalas dengan suara suami saya. Berarti memang bisa saling mendengar, dan suaranya terdengar cukup jelas dan seperti dekat jaraknya. Kok bisa sih, saya heran. Ternyata ada keterangan bahwa gelombang suara dipancarkan melalui parabola itu asalkan berhadapan parabolanya. Jadi ada pantulan gelombang suara gitu deh..ya..begitulah kira-kira, kalau kurang jelas silakan baca dan buktikan di taman pintar hehe..
Trus kita juga bisa lewat di bawah air mancur. Seneng deh, serasa jadi pengantin lagi hahaha..jadi ada 2 tembok sejajar, di atasnya ada air mancur yang melewati kedua sisi tembok. Sehingga kita bisa lewat dibawahnya tanpa basah. Tidak jauh dari air mancur, ada jejak telapak tangan dan telapak kaki dari para presiden Republik Indonesia, dari Pak Harto, Pak Habibie, Ibu Megawati, Alm. Gus Dur dan juga presiden SBY. Macam-macam bentuknya.
Ada juga permainan katrol, spektrum warna, kemudian di sisi barat ada tempat yang disetting seperti suasana di pedesaan. Ada sawah, patung kerbau sama gembalanya, rumah gubug..seru deh..serasa benar-benar ada di desa. Adem ayem tentrem.
Kemudian ada juga tempat untuk membatik, juga ada tempat untuk membuat gerabah. Anak-anak boleh mencoba berkreasi membuat apa saja dari tanah lempung.