Nek wani ojo wedi-wedi, nek wedi ojo wani-wani
Â
Pernah mendengar istilah Jawa ini ? Artine opo yo ? Translate dalam bahasa Indonesianya adalah kalau berani jangan takut-takut, kalau takut jangan berani-berani. Piye kuwi ? If you're brave don't be afraid and if you're scare don't be brave. Kira-kira begitu bahasa Inggrisnya, betul begitu pak Gustaaf Kusno ? Mohon diralat jika salah hehe..Well, dalam membangun suatu usaha, kita tidak boleh setengah-setengah melakukannya. Tetapkan tujuan di awal, pakai intuisi kita, apakah kita yakin ? Jika iya, lakukan ! Jika ragu-ragu mending jangan dilakukan dulu. Tunggu sampai hati kita mantap untuk melakukannya. Karena tekad yang kuat, berani dan fokus terencana akan lebih baik hasilnya jika dibandingkan dengan tekad yang lemah, takut dan tidak fokus. Begitu kan kira-kira ? Karena itu kalau berani ya berani 100 persen jangan takut-takut dan jika takut ya jangan berani coba-coba. Just wasting time nanti..
Â
Say no to besar pasak daripada tiang
Â
Kok bisa ? Logikanya kan pasak itu lebih kecil daripada tiang. Kalau sampai pasak yang lebih besar dari tiang pastinya pasak itu pasak raksasa ya ? Luar biasa hehe..Itulah, mestinya kita introspeksi diri jika pengeluaran kita lebih besar daripada pemasukan kita. Lah iya, kalau sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan pasti kita sering tekor. Mestinya kan hidup sesuai dengan penghasilan yang didapat bahkan kalau bisa pengeluaran seminim mungkin sehingga sisa penghasilan dapat ditabung atau diinvestasikan sehingga bisa berkembang lebih besar. Bukannya menumpuk hutang sampai kerepotan untuk membayar. Jadi, hidup sesuai dengan kebutuhan bukan sesuai keinginan. Kalau sesuai keinginan, tak akan ada habisnya. Maunya ingin ini, ingin itu..waa..habis deh uangnya kalau tidak direm keinginannya. So, low profile aja deh..pola hidup sederhana rasanya lebih pas kalau mau hidup ayem tentrem, aman, sentousa, dan sejahtera. Dalam berbisnis juga seperti itu. Prinsipnya, dengan modal serendah-rendahnya, menghasilkan keuntungan setinggi-tingginya. Nah..cocok dengan prinsip ekonomi kan ?
Â
Bersahabat dengan ketidakpastian
Â
Yeah..kalau mau yang pasti-pasti aja, mending jadi karyawan tetap. Gaji tiap bulan sudah pasti diterima, bisa merencanakan mau ditabung berapa, mau dibelanjakan berapa, mau buat traktir teman berapa, pokoknya bisa ada gambaran karena kondisi keuangan sudah bisa diprediksi. Kalau jadi pengusaha ? Belum tentu..hari ini beda banget dengan hari kemarin atau besok. Selalu berbeda. Hari ini ramai, besok nggak tahu deh..Karena itu, yang namanya ketidakpastian harus bisa menjadi sahabat terbaik. Bagaimana caranya si tidak pasti ini bisa menjadi pasti perlu diupayakan. Caranya ? Pasang target ! Ya, targetlah hari ini, bulan ini, tahun ini mau mencapai omset berapa. Kemudian cari cara bagaimana target itu bisa tercapai. Promosi dimana-mana, program bonus, potongan harga, kepuasan konsumen, layanan terbaik, hubungan personal yang baik dengan pelanggan, pokoknya segala kebutuhan konsumen diupayakan dengan semaksimal mungkin. Dengan restu Tuhan, semua itu bisa !