Kearifan lokal secara simpel bisa dimaksud selaku kebijaksanaan lokal. Secara filosofis, kearifan lokal bisa dimaksud selaku sistem pengetahuan warga lokal/ pribumi( indigenous knowledge systems) yang bertabiat empirik serta pragmatis. Bertabiat empirik sebab hasil olahan warga secara lokal berangkat dari fakta- fakta yang terjalin di sekitar kehidupan mereka. Bertujuan pragmatis sebab segala konsep yang terbangun selaku hasil olah pikir dalam sistem pengetahuan.Â
itu bertujuan buat pemecahan permasalahan tiap hari( daily problem solving). Konon katanya, sebutan ini awal kali ditemui pada Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait ke 41- 42. Sedulur Papat Limo Pancer dipercaya selaku satu kesatuan yang silih pengaruhi dalam diri manusia, terdiri dari 4 serta ke 5 perihal selaku berikut.
1. Kakang Kawah( Air ketuban)
Kakang kawah ataupun yang diucap air ketuban merupakan air yang menolong kelahiran manusia dari rahim bunda. Sebab air ketuban keluar awal kali, hingga warga Jawa menyebutnya selaku Kakang, ataupun yang berarti Kakak.
2. Adi Ari- ari( Plasenta)
Adi ari- ari ataupun plasenta keluar sehabis balita dilahirkan. Sebab seperti itu, plasenta diucap adi ataupun yang berarti adik.
3. Getih( Darah)
Getih dalam bahasa Indonesia berarti darah. Ialah, perihal yang utama pada bunda serta balita. Dimana dikala terletak dalam isi, balita pula dilindungi oleh getih.
4. Udel( Pusar)
Udel ataupun pusar ialah tali plasenta yang menghubungkan bunda serta balita di dalam isi buat menyalurkan nutrisi serta melindungi kelangsungan hidup sang balita. Tali pusar pula membuat ikatan keduanya terus menjadi kokoh.
5. Pancer