Namun sepertinya sejak pengaruh perjuangan TPP, kebijakan dari sana semakin aneh. Menyuruh guru sempurna, sang operator saja tidak ada masuk grup kepala sekolah untuk menginfokan pengumpulan.
Setelah kasus naik, baru dia gabung ke group. Dia duduk di dinas untuk melayani, ketika belum semua terkumpul, diingatkan kembali.
Sang operator penentu makan guru pasti tahu kesulitan guru selama 17 bulan ini, tapi sengaja pula mempersulit makan guru.
Kita yang kerja untuk mendapatkan sertifikasi, bukan operator Raja Yang MAHA KUASA ITU.
Jadi semoga Bapak Ibu mulai sekarang, antar tepat waktu. Walau bapak ibu di seberang Ambalau, antarlah.
Jika sang operator tidak berada di dalam ruang, saat antar SPTJM. Dokumentasikan, karena ada beberapa guru yang antar, tapi kata sang operator BILANG belum antar.
Tidak usah selipkan kertas merah di SPTJM, karena dia sudah punya gaji sendiri, TPPnya pun naik.
 ITU SERTIFIKASI HAK GURU. BUKAN BAGIAN DARI HAK TUAN MAHA RAJA SANG OPERATOR TUNJANGAN.
Siapapun yang memerintahkan dia menahan sertifikasi dengan cara yang kurang elegan, suatu saat semua akan terbukti.
Jika ingin menuntut orang disiplin, maka sang operator Raja yang MAHA KUASA juga disiplin dengan menginfo ke semua Grup.
Untuk apa ada SMARTPHONE, untuk memfotokan SPTJMpun tidak bisa digunakan?. Perkara 2 jam bisa selesai, tapi dipersulit, karena faktor ABCD.