Ragam prespektif mulai muncul di publik. Mediapun ramai membahas kasus yang diluar nalar itu. Bahkan PGRI daerah dan PGRI pusat bergerak untuk membantu penyelesaian.
Dari perspektif guru, tindakan pendisiplinan/peneguran kepada siswa-siswi yang melanggar aturan tertentu adalah:
1.Untuk menyadarkan peserta didik atas kesalahan yang dilakukan
2. Agar tidak melakukan kesalahan yang sama/ tidak terulang lagi dikemudian hari
3. Untuk mengkoreksi dan memberikan penyelesaian atas kondisi yang dihadapi peserta didik
4. Menjadikan peserta didik yang berkarakter baik dan berbudi pekerti
5. Agar peserta didik yang lain tidak meniru perbuatan yang melanggar aturan
Namun di zaman sekarang, tidak semua tindakan pendisiplinan guru dalam mendidik diterima oleh orang tua peserta didik. Berbeda dari zaman dulu. Jika siswa di tegur, biasanya akan menyesali perbuatannya dan meminta maaf pada guru.
Begitu juga di rumah, ketika siswa memberitahu bahwa guru telah menegur, orang tua juga akan ikut memberikan masukan kepada anaknya, agar tidak mengulangi kesalahan dan harus meminta maaf kepada guru.
Guru sangat dihargai. Bahkan, jika guru lewat, biasanya kita sembunyi atau menghindari guru karena merasa segan.
Sangat berbeda dengan masa sekarang. Ketika siswa ditegur, terkadang ada saja siswa yang tidak terima bahkan ada yang melawan guru. Bahkan lebih parahnya lagi, melapor ke orang tua. Sehinnga orang tua datang ke sekolah dan marah kepada guru.