Lomba Balap Karung, Guru dan Orangtua Siswa

 

"Lomba Balap Karung, Guru dan Orang Tua Siswa"

 
Oleh: Ibu Guru

Perayaan Hari Kemerdekaan telah mempertemukan orang-orang dari segala arah dalam sebuah kebahagian. Bulan yang menyatukan ragam kalangan dalam kreativitas dan kebersamaan.

Baca juga: Guru (Sensei) & Negara Jepang

Ide dan gagasan kreatif muncul dalam memeriahkan kemerdekaan. Seperti lomba-lomba yang mengundang keseruan dan tawa. Lomba yang tidak pernah ketinggalan zaman dari masa tahun ke tahun adalah lomba "balap karung".

 

Lomba balap karung sangat dinanti-nanti oleh para penonton dan juga peserta lomba. Biasanya balap karung sering dilombakan untuk anak-anak dan remaja. Namun dibeberapa daerah orang dewasa juga ikut lomba balap karung.

 

Tahun ini memjadi moment yang luar biasa, terjadi di desa pelosok Kalimantan Barat, yakni Desa Ransi Dakan. Guru dan para orang tua siswa dari SD N 06 Ransi Dakan mengikuti lomba balap karung.

Baca juga: Lomba Kuliti Bawang di Pelosok, Apa Saja Lomba di Tempat Sobat?

 

Baca juga: Apa Saja Hadiah dari Semarak 17 Agustus?

Balap karung tersebut ditonton oleh masyarakat luas dari semua kalangan. Sorak-sorai dan antusiasme yang luar biasa saat perlombaan terjadi.

 

Lomba tersebut merupakan lomba dadakan dari panitia. Awalnya yang ikut balap karung sambil memakai helem adalah para siswa-siswi.

 

Namun, orang tua siswa berinisiatif mengajak guru untuk bersama berlomba balap karung. Gurupun menyetujui ajakan orang tua dan segera mencari karung yang bisa digunakan untuk perlombaan.

 

Dewan juri berasal dari pihak orang tua dan disaksikan oleh ratusan penonton. Balap karung tersebut menjadi lomba yang menjadi sorotan. Karena untuk pertama kali, di SD Negeri 06 Ransi Dakan guru dan orang tua bersama dalam lomba balap karung.

 

Bahkan Bapak Kepala Desa Ransi Dakan, perangkat desa dan tetua ikut menonton perlombaan.

 

Akhirnya guru dan orang tua melaksanakan lomba. Ada beberapa orang tua yang terjatuh karena tidak mampu bergerak dengan bebas di dalam karung.

 

Hal tersebut membuat, para para penonton memberi semangat dan dukungan untuk berdiri. Akhirnya, pemenangnya lomba balap karung adalah dari pihak orang tua siswa. Guru kalah diposisi belakang. Namun, guru tetap bahagia. Karena yang diharapkan adalah kebahagian, tawa dan kebersamaan.

 

Juara 1, 2 dan 3 dimenangkan oleh orang tua siswa. Terlihat jelas kebahagian yang luar biasa antara guru dan orang tua.

 

Perlombaan balap karung dalam kemerdekaan telah mempererat hubungan guru dan orang tua. Dimana selama ini, jarang terdengar antara orang tua dan guru bersama balap karung.

 

Meskipun permainan sederhana tetapi mampu membuat orang-orang tertawa bahagia. Yang menandai kemerdekaan di bumi Indonesia.

 

Semoga, semua kalangan bisa memaknai kemerdekaan sebagai suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari jati diri bangsa.