Mohon tunggu...
GURU MUDA
GURU MUDA Mohon Tunggu... Guru - GURU

Ketika keadaan tidak berpihak, maka tulisan adalah suara kecil yang mampu membantumu bertahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siapa Nama Bapak/Ibu Gurumu Dulu?

19 April 2023   23:37 Diperbarui: 19 April 2023   23:39 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Siapa Nama Bapa/Ibu Gurumu Dulu?

 

oleh: Julia Roli Sennang Banurea, S.Pd,Gr.

SD N 06 Ransi Dakan, Kabupaten Sintang, Kalbar


Dari jauh, tampak seorang pria beruban berdiri di pinggir jalan. Aku berlari kencang menemuinya. Bapak, Pak Manurung kan?, ingat saya pak?, tanyaku. Beliau memandangiku sesaat. Ya, saya Pak Manurung.  Maaf ito, ngak ingat lagi, ujarnya.  (Ito adalah panggilan sopan untuk perempuan Suku Batak).

Saya Julia, siswa bapak yang sering cabut dari kelas. Yang lompat pagar, lalu bapak kejar sampai ke jalan raya. Gak kuingat lagi ito, sambungnya. Mungkin karena sudah tua, beliau tidak ingat lagi padaku.

Namun, nasehatnya selalu ku ingat agar selalu hormati orang yang lebih tua dan harus jujur. Petuah itu menjadi kompas hingga saat ini.

Andai bisa kembali ke masa itu, aku berharap hp nokia 1200 ku, mampu mengabadikan moment indah tersebut. 18 tahun telah berlalu, hingga hari ini namanya selalu ku kenang. Meski jauh diseberang pulau, wajahnya selalu terngiang meski tak sempat berfoto.

Andai sang waktu izinkan, masih berharap bertemu  beliau. Karena guru adalah orang tua kedua. Hatinya mulia, meski siswa nakal. Siswa selalu dinasehati dengan sabar.

Masa indah di Sekolah Dasar, SMP, dan SMA adalah masa yang sangat indah untuk dikenang. Bersama guru yang selalu memberikan hal terbaik bagi muridnya.

Doa restu seorang guru juga menjadi salah satu doa yang manjur dalam kehidupan seseorang. Keberhasilan dan karir cemerlang juga adalah berkat adanya bantuan dari Bapa/Ibu Guru.

Suatu kepantasan agar setiap orang menghargai guru. Jangan sampai menyakiti dan melukai hati guru. Karena meski dia tidak berucap, namun jiwanya tidak bisa mengelak.

Tidak ada guru yang inginkan siswanya tidak berhasil. Pastinya, semua guru berharap agar siswanya kelak bisa menjadi orang sukses. Seperti menjadi pejabat, anggota DPR, sekda, perawat, gubernur, sekdis, pegawai dan lainnya.

Maka sebagai mantan siswa, kita jangan sampai seperti pepatah, kacang lupa akan kulitnya.Tetapalah menghormati gurumu, meskipun sudah tua atau lupa padamu.

Guru akan merasa sangat bangga, jika mantan siswanya menjadi orang yang berguna. Hal tersebut adalah kebanggaan luar biasa bagi seorang guru. Terlebih lagi siswa tersebut memiliki karakter baik hati, jujur dan manusiawi.

Negara-negara maju di dunia juga sangat memuliakan guru. Seperti Negara Jepang, Amerika Serikat, Finlandia, sangat memperhatikan kesejahteraan guru.

Negara memberikan yang terbaik kepada guru sebagai apresiasi setinggi-tingginya. Karena guru adalah ujung tombak pembangunan bangsa.  Pelita yang menerangi kegelapan. Negara maju tidak bisa lepas dari peran guru. Karena guru mampu memberikan ilmu yang dapat digunakan generasi untuk membangun negara.

Siswa yang tidak bisa membaca, akhirnya bisa karena guru. Guru mengenalkan angka, bernyanyi, bersosial dan bahagia bersama.  

Bahkan sangkin sayangnya, kita terkadang memiliki julukan tertentu pada guru. Seperti, (pak jangkung : gurunya tinggi), (buk cubit:karena guru yang sering mencubit).

 Coba kita ingat masa lalu di sekolah bersama guru. Pasti kita akan bernostalgia ke masa yang tidak ternilai dengan apapun juga. Bahkan biasanya kita mempunyai guru kesayangan yang selalu kita senangi. Adalah sebuah kepantasan, kita menghargai dan ingat jasa-jasa guru.

Oh ya, kamu ingat siapa nama Bapa/Ibu Gurumu dulu?

Apa julukan untuk guru kesayanganmu?

 

Semoga tulisan ini bermanfaat, salam literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun