Namun guru tetap memotivasi peserta didik untuk mengetahui apa itu blog. Awalnya peserta didik tidak memahami blog. Namun, guru menginstruksikan peserta didik untuk mencari referensi tambahan ilmu dari internet.
Peserta didik di kelas V, sebagai kelas yang diampu oleh penulis hanya mengenal istilah "google dan youtube". Â Akhirnya mengarahkan peserta didik untuk mencari tugas di google, tepatnya di blog atau artikel tertentu yang berisi ragam informasi tugas tambahan.
 Untuk peserta didik kelas V, hanya sebatas mencari tugas di blog melalui mesin pencarian. Belum sampai ke penulisan di blog. Karena peserta didik sebagian besar tidak memiliki gadget dan laptop. Biasanya guru hanya menugaskan untuk mencari materi tambahan, contoh tentang kegunaan air.
Peserta didik akan berusaha mencari sinyal internet di luar desa. Serta akan mengumpulkan jawaban dengan kalimat sendiri dan yang diperoleh dari blog.
Blog mampu menambah inspirasi peserta didik dalam memperoleh ilmu pengetahuan di daerah pelosok.
Sedikit berbeda dengan peserta didik pada jenjang tertentu, yang berada di daerah bersinyal dan memiliki fasilitas. Biasanya ada yang langsung menggunakan blog sebagai media dalam menyampaikan opini, pandangan atas suatu hal yang dirasakan.
Peserta didik dapat melakukan refleksi diri atas tulisan blog yang dirangkai.
 Refleksi diri ini merupakan proses introspeksi diri secara mendalam pada diri, baik secara fisik, sosial emosional dan spiritual.
 Refleksi diri ini mengevaluasi tindakan serta memberi pola rencana ke masa yang akan datang. Sehingga untuk peserta didik yang telah mampu menulis di blog, perlu pengembangan diri yang tepat.
Untuk mendapatkan refleksi diri, peserta didik dapat ditugaskan untuk menyimpulkan apa yang dipelajari selama 5-10 diakhir pelajaran.  Peserta didik mengisi form yang telah disediakan. Dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Tuliskan dalam bentuk paragraf, apa yang dipelajari hari ini!
2. Materi apa yang masih jadi kesulitan bagi Anda?