Â
Aktivitas Praktikum Phet Simulation di Sekolah PelosokÂ
Â
Phet Interactive Simulation, Laboratorium Virtual Offline di Sekolah Pelosok
oleh: Julia Roli Sennang Banurea, S.Pd,Gr.
SD N 06 Ransi Dakan Kabupaten Sintang
Â
Pembelajaran abad 21 semakin berkembang tanpa batas wilayah. Menyentuh hingga ke area terisolir. Ragam model dan metode pembelajaran teraktualpun muncul.
Eksperimen dan ragam praktikum terbaru dikembangkan sesuai tujuan pembelajaran. Intensitas penggunaan alat dan media berbasis teknologi meningkat.
Perangkat teknologi informasi yang biasanya pasif digunakan, berubah menjadi aktif. Â Berbagai macam software dan aplikasipun diciptakan untuk mendukung proses belajar tersebut.
Pembelajaran yang cenderung konvensional mengalami transisi ke pembelajaran interaktif dan inovatif.
Ilmu yang ditransfer bersifat abstrak berusaha untuk di konkritkan. Artinya segala sesuatu ilmu yang tidak nyata, ketika menggunakan media/alat peraga/bahan, mampu diubah menjadi seolah-olah nyata.
Praktikum dan eksperimen yang teruji dapat meningkatkan pemahaman peserta didik secara alamiah. Hal tersebut terjadi karena peserta didik melihat, menyentuh, mendengar atau mengalaminya langsung.
Namun untuk praktikum tidak semua materi ajar dapat di praktikkan. Dengan ragam alasan seperti, sulitnya mendapat alat peraga yang sesuai, harga alper yang mahal, kuantitas alper yang minim, penguasaan terhadap penggunaan alat peraga masih kurang, alat peraga yang rusak dan belum mengalami pergantian serta ada materi yang memang tidak memerlukan praktikum.
Sehingga pendidik bisa menggunakan aplikasi berbasis teknologi dalam melakukan praktikum. Baik dalam materi IPA (sains), matematika, fisika, biologi dan lainnya.
      Artikel ini akan spesifik mengkaji tentang penggunaan laboratorium virtual offline. Yakni Phet  Interactive Simulation.
Phet (physics education technology) interactive simulations merupakan aplikasi simulasi/praktikum interaktif dalam bidang eksak, fisika, kimia, matematika, biologi serta ipa.
Bisa digunakan secara online dan offline. Phet digunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam untuk bereskperimen dengan ragam materi yang telah disediakan di dalam aplikasi.
Laboratorium dapat digunakan untuk semua jenjang pendidikan dan umum. Tidak terikat pada kelas, namun terikat pada materi yang disajikan pada lab.
Seperti penerapan pembelajaran praktikum di SD N 06 Ransi Dakan Kec. Sungai Tebelian, Kab. Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Meski berada di sekolah dengan kategori sangat terpencil, sekolah ini telah menggunakan phet simulation untuk ragam materi pelajaran.
Foto1. Praktikum pecahan di phet simulation
      Berikut praktikum matematika pada materi pecahan yang dilaksanakan di sekolah pelosok, Kabupaten Sintang
1. Guru menginstal aplikasi phet (bisa di download dari mesin pencarian)Â
Gambar 2. Aplikasi phetÂ
Gambar 3. Menu pilihan praktikum "math atau matematika"
Gambar 4. Â Fitur praktikum pecahan "Fractions:Intro"
Gambar 5. Pemilihan level pecahan sesuai dengan kemampuan (sumber: dokpri)
Gambar 6. Pemilihan level pecahan sesuai dengan kemampuan (sumber: dokpri)
Gambar 7. Peserta didik praktek dan mengisi kotak kosong sesuai soal (sumber:dokpri)
Prosedur pelaksanaan menggunakan phet simulation dapat dikolaborasikan dengan ragam model dan metode pembelajaran, contoh model pembelajaran inkuiri:
1. Peserta didik dibagi ke beberapa kelompok
(Karena keterbatasan laptop, maka 1 laptop dipakai untuk 3 sampai 4 orang, digunakan secara bergilir).
2. Guru menyajikan soal di papan tulis dan juga di lembar kertas HVS
3. Contoh soal,
Dokumentasi 6. Soal Praktikum (dokpri)
4. Peserta didik akan bekerja sama untuk menggunakan menu yang tersedia di aplikasi. Aplikasi dengan sendirinya akan mengikuti perintah dari peserta didik untuk membentuk pecahan. Sehingga akan terbentuk jawaban yang salah dan benar.
5. Aplikasi akan memberi notifikasi pertanda salah atau benar dengan nada tertentu. Untuk peserta didik yang telah menyelesaikan level tertentu dan benar menjawab soal. Maka aplikasi akan memberi tepuk tangan sebagai motivasi keberhasilan.
6. Soal yang disajikan guru akan dapat diselesaikan peserta didik dengan melakukan praktikum pecahan di aplikasi. Karena jumlah contoh soal dan praktikum banyak terdapat diaplikasi dengan ragam bentuk dan jumlah angka yang berbeda. Misalnya pecahan dengan arsiran yang berbentuk persegi, persegi panjang, dan lingkaran.
Keunggulan dari penggunaan phet simulation adalah:
Dapat digunakan di daerah tidak bersinyal dan sekolah pelosok
- Proses instalasi mudah dengan mengikuti prosedur
- Praktikum mudah dilaksanakan sesuai instruksi dari aplikasi phet
- Dapat digunakan di jenjang SD, SMP, SMA, umum dan untuk pendidik
- Materi yang komplit seperti, bidang eksak, fisika, kimia, matematika, biologi serta IPA.
- Bersifat free/gratis
- Berisi materi teraktual yang berada di seluruh dunia
- Informasi dan ilmu yang telah diuji di negara Amerika Serikat, tepatnya di Universitas Corolado
- Pendidik dapat mengirimkan materi yang berasal dari daerahnya ke phet dengan situs yang telah tersedia
Tantangan yang sering dihadapi dalam pelaksanaan praktik:
- Sedikitnya kuantitas komputer/laptop milik sekolah, sehingga harus meminjam kepada guru lainnya.
- Masih banyak peserta didik kaku dalam menggunakan mouse dan taouchpadÂ
- Peserta didik masing bingung kesulitan saat men-scroll laman ke area bawah
- Terdapat beberapa peserta didik yang masih kurang memahami pecahan secara konkret
Namun dengan intens melakukan praktek, penggunaan phet interactive simulation dapat memahamkan peserta didik tentang pecahan. Serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas dan hasil belajar anak juga meningkat setelah implementasi phet.
Semoga tulisan ini bermanfaat
Salam literasi dari sekolah pelosok
Referensi:
Amini, Risda. 2020. Pengenalan Laboratorium IPA SD. Kediri : Aksara Rentaka Siar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H