Perfeksionis, sikap prefeksionis dapat mengakibatkan writer's block. Hal ini terjadi karena kita mengharapkan bahwa tulisan kita ingin sempurna. Sementara jika kita merasa tulisan belum sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita bisa berhenti menulis. Sehingga tulisan tidak selesai dan kita alami kebuntuan.
Free writing/menulis bebas adalah alternatif yang dapat dijadikan untuk mengatasi sikap perfeksionis ini. Yakni kondisi dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, dan koherensi.
Kita tidak perlu mengkhawatirkan apakah tulisan kita tidak dibaca, bagus atau tidak, sehingga kita bisa mengatasi masalah diatas dengan menulis bebas. Bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai?
Kemampuan menulis akan terasah dengan tetap menulis, berbagi tulisan dan ikut kelas khusus untuk freelance, seperti ghost writer dan content writer.
Jangan jadikan jumlah pembaca sebagai patokan dalam menulis. Karena setiap penulis akan menemukan takdir pada para pembacanya. Yakini bahwa setiap tulisan bermanfaat walau hanya untuk satu orang.
Bukankah satu tulisan bisa bermanfaat bagi satu orang daripada dibanyak baca orang, namun orang mudah melupakan.
Inti dari tulisan ini adalah bahwa kita harus menghilangkan keragu-raguan di diri kita dalam menulis. Menulislah secara bebas, dengan sendirinya kita akan terbisa menuangkan ide. Writer's block juga bisa diobati dengan menghindari hal-hal yang mengganggu, seperti kebisingan. Penulis bisa mencari tempat yang tenang agar bisa fokus dan konsentrasi.
Kita juga bisa memilih olahraga sebagai obat virus writer's block karena olahraga dapat mengurangi stres, meningkatkan daya ingat, energi dan stamina terjaga.
Penulis dapat memilih ragam obat diatas untuk dalam mengatasi virus writer's block. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Salam literasi...
Referensi :