Â
Flyer KBMN gel 28 Materi Kesepuluh-Sumber Tim Solid
 "MERDEKA" Menulis Cerita Fiksi
oleh: Julia Roli Sennang Banurea, S.Pd,Gr.
SD N 06 Ransi Dakan Kabupaten Sintang
Daya khayal adalah power dalam menulis cerita fiksi. Penulisan cerita fiksi merupakan pembuatan tulisan menggunakan imajinasi pengarang dan bersifat tidak nyata. Cerita fiksi ini merupakan cerita yang berisi fantasi.
Materi yang akan dibahas pada tulisan ini adalah tentang proses dan kiat dalam menulis cerita fiksi. Narasumber yang memberikan materi adalah Bapak Sudomo, S.Pt.
Beliau menggunakan alur "MERDEKA"sebagai kiat dalam proses penulisan cerita fiksi (khayalan). "MERDEKA" di sini adalah singkatan dari : (1). Mulai dari diri, (2). Eksplorasi Konsep, (3). Ruang Kolaborasi, (4). Demostrasi Kontekstual, (5). Elaborasi Pemahaman, (6). Koneksi antar materi. (7). Aksi nyata. Berikut penjelasan dari setiap poin.
"Mulai dari diri sendiri". Pada alur ini beliau ingin peserta berbagi pengalaman dalam menulis cerita fiksi. Kendala dalam menulis cerita fiksi atau pengalaman dalam menerbitkan fiksi.
Para peserta mengirimkan ragam kisah. Contohnya, ada yang belum pernah menulis fiksi, menulis fiksi dari pengalaman pribadi, bingung dalam mengembangkan ide, kesulitan menggunakan alur dan bahasa yang kaku.
Beliau menekankan bahwa dalam menulis fiksi harus ada niat/ komitmen, belajar membuat outline/kerangka karangan dan mulailah menulis.
"Eksplorasi konsep". Pengarang harus mengetahui "mengapa harus menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips memulai cerita fiksi.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam menulis cerita fiksi adalah seperti fiksimini. Fiksimini adalah fiksi singkat hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut fiksimini yang terkenal adalah for sale:baby shoes, never worn (Ernest Hermingway).
Flash fiction yakni cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata dan biasa mengandung plot twist. Selanjutnya adalah premis. Premis adalah unsur pembangun cerita fiksi (ringkasan cerita dalam satu kalimat).
Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Itu adalah premis dari novel Harry Potter.
Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam  satu kalimat saja. Premis mengandung unsur tokoh, tantangan, tujuan tokoh dan resolusi.
"Ruang kolaborasi". Untuk hal ini, pemateri memberi instruksi kepada peserta untuk melanjutkan satu paragraf  fiksi.
(Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kuduku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Dan semakin mendekat. Akhirnya kami bertatap muka dan saling sapa. Terimkasih sahabat kau kembali dengan sehat).
"Demonstrasi kontekstual", peserta diarahkan untuk menuliskan lima tema fiksi yang disukai. (Sekolah, praktikum, kursus bahasa asing, kebun, menjelajah).
Elaborasi pemahaman. Latihan khusus dalam menulisan tulisan fiksi adalah dengan konsisten menulis. Konsistensi ini akan membuat seorang penulis terbiasa nyaman menulis dalam kondisi apapun.
Tips menulis cerita fiksi adalah dengan menumbuhkan niat, menentukan ide dengan genre yang disukasi, membaca karya fiksi orang lain, membuat kerangka, memulai menulis dan menyelesaikannya.
Koneksi Antarmateri dan aksi nyata. Peserta di ajurkan untuk membuat kesimpulan dan penerapan materi dalam bentuk tulisan.
Salam literasi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H