Pada era modern, semakin banyak artis yang menolak dikotomi gender tradisional dan memilih untuk mengidentifikasi diri mereka di luar kategori biner pria/wanita. Artis seperti Sam Smith dan Janelle Mone, misalnya, telah berbicara tentang identitas gender mereka yang non-biner atau fluid. Hal ini mencerminkan pergeseran sosial yang lebih luas menuju pemahaman tentang gender sebagai spektrum, bukan sebagai kategori tetap.
Musik menjadi salah satu ruang di mana identitas gender yang cair ini dieksplorasi dan dinormalisasi. Lewat lirik, video musik, dan penampilan mereka, artis-artis ini mengajak audiens untuk mempertanyakan norma-norma gender dan menerima keragaman identitas gender.
5. Kesimpulan
Musik dan identitas gender memiliki hubungan yang kompleks dan saling mempengaruhi. Musik dapat mencerminkan dan memperkuat norma-norma gender, tetapi juga bisa menjadi alat yang kuat untuk menantang dan meruntuhkan stereotip gender. Di era modern, dengan semakin berkembangnya pemahaman tentang gender, musik terus menjadi salah satu bentuk ekspresi yang paling vital dalam mengeksplorasi dan membentuk identitas gender. Identitas gender yang cair dan beragam kini lebih terlihat dan diterima, sebagian besar berkat kontribusi musik sebagai medium ekspresi dan representasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H