Dekade 1960-an melihat kebangkitan budaya pesta dengan pengaruh dari gerakan counterculture. Festival musik seperti Woodstock menjadi simbol dari kebebasan dan ekspresi diri, dengan genre seperti rock dan psychedelic music mendominasi.
Era 1980-an: Disko dan Elektronik
Tahun 1980-an adalah era keemasan musik disko dan awal dari musik elektronik. Klub malam menjadi pusat kehidupan sosial, dengan DJ mengambil peran utama dalam menciptakan pengalaman musik yang mendalam dan imersif.
Era 2000-an: Globalisasi dan Diversifikasi
Memasuki abad 21, globalisasi telah membawa pengaruh berbagai budaya musik ke dalam pesta. Musik elektronik terus berkembang dengan genre-genre baru seperti EDM (Electronic Dance Music) dan house music, sementara musik pop dan hip-hop juga tetap populer di kalangan penikmat pesta.
Peran Musik dalam Budaya Pesta
1. Penciptaan Suasana: Musik memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana tertentu, mulai dari yang santai hingga yang energik dan bersemangat. Ini sangat penting dalam pesta untuk menjaga mood dan keterlibatan para tamu.
 Â
2. Penyatuan Komunitas: Musik dapat menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dalam pesta, musik menjadi media yang menghubungkan dan memungkinkan interaksi sosial yang lebih mudah.
3. Ekspresi Diri: Dalam banyak pesta, terutama yang diadakan oleh subkultur tertentu, musik menjadi sarana ekspresi diri. Misalnya, dalam rave party, musik elektronik memungkinkan para peserta untuk mengekspresikan diri melalui tarian dan fashion.
Kesimpulan