Katanya wanita di era sekarang ini adalah wanita yg mempunyai intelektual tinggi.
Oh ya? Nyatanya masih ada wanita-wanita yang gila sanjungan, dipuja bak dewi sudah melayang ke langit sampai lupa darat, dipelihara harta duniawi bagai gundik pun sudah bangga. Hanya bermodal tetek gede, dirayu sedikit sudah diberikanya pepek dengan cuma-cuma. Modalnya mudah, pamerkan saja lekuk tubuh di sosial media ada facebook, path, instagram. Lalu cukup bertopengkan dengan dempul make up tebal pun sudah jadi andalanya. Gunanya? Apalagi kalo tidak mencari mangsa lelaki kaya raya untuk rela membiayainya dengan kehidupan hedonismenya. Berharap para lelaki itu berbelas kasih pada mereka. Sampai mereka rela jadi benalu. Kegiatan sehari-hari ngakunya adalah mahasiswi sambil nyambi model kelas teri, namun moral dan akhlaqnya tak mencerminkan seorang mahasiswi.
Kumpul kebo, sudah kata-kata yang cukup lumrah di telingganya padahal jelas-jelas mereka pun belum ada ikatan pernikahan yang sah! Wanita bodoh...!!! Lalu ketika sang pria bosan dicampakkan begitu saja bak sampah wanita seperti itu.
Itukah wanita cerdas? Bagiku itu tolol. Iya tolol...!!!
Kenapa kau bangga dengan pesonamu? Menjadi acuan komoditas seks diranjang semata. Sebagai hiasan? Bisa kusebut kau,"Dasar modal selangkangan."
Kalo kondisinya seperti ini siapa yang patut dibelah? Wanita yang memang punya moralitas jalang itukah? Atau pria yang menyelam sambil curi-curi kesempatan itu?
Laki-laki manapun akan seribu kali berfikir jika mendapatkan istri seperti ini. Sebejat-bejatnya lelaki atau seburuk-buruknya lekaki, dia akan mencari calon istri yang mempunyai akhlaq dan moral yang baik untuk keluarganya kelak. Memang mau punya istri begitu? Siapa yang tahan? Maka ku kutip perkataan nabi Muhammad SAW seperti ini,”Kondisi suatu negara tergantung pada akhlaq seorang para wanitanya. Jika wanitanya baik, maka negara itu akan baik pula. Tapi jika wanitanya tak bermoral, maka negara itu pun akan hancur.”
Aku sebagai wanita hanya malu, malu akan keadaan kaumku yang sekarang semakin menggila, semakin membuatku cemas, semakin membuatku hanya tercenggang. Ini budaya apa yang merasuk bahkan mengakar di negara ini? Macam tak akan bisa terbendung dengan perkembangan jaman. Aku hanya miris, ini terjadi bahkan di semua kalangan bahkan di dalam lingkungan akademisi.
Waw! Ini catatan bagi semua wanita, jika kau ingin dihargai oleh kaum lelaki hargailah dirimu dulu. Kau banyak menuntut ini itu, tapi kau tak becermin seperti apakah dirimu? Layak kah kau? Pantaskah kau?
Wanita sekarang tak akan mengenal apa itu gerakan Feminist, siapa itu Kartini atau Marsinah, apa itu Gerwani, atau tentang berita terhangatnya adalah solidaritas wanita-wanita rembang yang berjuang mempertahankan tanahnya untuk berlangsungan hidup anak cucunya.
Perjuangan wanita Indonesia akan ku tulis di artikel selanjutnya.
Wasalam,
Julia Rachmawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H