Mohon tunggu...
Juliaputry Erika
Juliaputry Erika Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

PGSD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak usia dini

18 Januari 2025   09:04 Diperbarui: 18 Januari 2025   08:04 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. maturation atau kematangan
Hurlock (1991), memandang pentingnya faktor kematangan pada masa
kanak-kanak terkait dengan masa krisis perkembangan (critical period), yaitu
saat-saat ketika anak siap menerima sesuatu dari luar.Kematangan yang telah
dicapai dapat dioptimalkan dengan pemberian rangsangan yang tepat
(patmododewo, 1993).

 Contoh dalam perkembangan emosi, pengendalian pola
reaksi emosi yang diinginkan perlu diberikan kepada anak guna menggantikan
pola emosi yang tidak diinginkan, sebagai tindakan preventif.

2. Faktor lingkungan belajar.
Faktor lingkungan dalam proses belajar, berpengaruh besar untuk
perkembangan emosi, erutama lingkungan yang berada paling dekat dengan anak
khususnya ibu atau pengasuh anak. Thompson dan Lagatutta (2006), menyatakan
bahwa perkembangan emosi anak usia dini sangat dipengaruhi oleh pengalaman
dan hubungan keluarga dalam setiap hari, anak belajar emosi baik penyebab
maupun konsekuensinya.
Hurlock (1991), mengungkapkan proses belajar yang menunjang
perkembangan emosi terdiri dari beberapa
yaitu:

a) Belajar dengan cara meniru (learning by imitation). Dengan mengamati
hal-hal yang membangkitkan emosi tertentu orang lain, anak-anak bereaksi
dengan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-orang yang
diamati.

b) Belajar dengan mempersamakan diri (learning by identification). Disini
anak hanya meniru orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional
yang kuat.

c) Belajar melalui pengkondisian (conditioning). Metode ini berhubungan
dengan aspek ransangan, bukan dengan aspek reaksi. Pengkondisian
terjadi dengan mudah dan cepat pada tahun-tahun awal kehidupan mereka,
anak kecil kurang mampu menalar, kurang pengalaman untuk menilai
situasi secara kritis, dan kurang mengenal betapa tidak rasionalnya reaksi
mereka.

d) Pelatihan (training). Belajar dibawah bimbingan dan pengawasan, terbatas
pada aspek reaksi. Kepada anak diajarkan cara bereaksi yang dapat
diterima jika suatu emosi terangsang.

e) Belajar dengan coba-coba. Anak belajar coba-coba untuk
mengekspresikan emosi dalam bentuk prilaku yang memberikan pemuasan
terbesar kepadanya dan menolak prilaku yang memberikan pemuasan
sedikit.

C. Kondisi yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Emosi pada Anak
Usia Dini

Sejumlah studi tentang emosi anak telah menyingkapkan bahwa
perkembangan emosi mereka bergantung sekaligus pada faktor pematangan
(maturation), dan faktor belajar, dan tidak semata-mata bergantung pada salah
satunya. Reaksi emosional yang tidak muncul pada awal masa kehidupan tidak
berarti tidak ada. Reaksi emosional itu mungkin akan muncul dikemudian hari,
dengan adanya pematangan.

1. Kondisi yang Mempengaruhi Emosi Dominan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun