Mohon tunggu...
Julia PurnamaSari
Julia PurnamaSari Mohon Tunggu... Dosen - Semangat

Blogger Ig : @juliapurnamas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tuntaskan Kemiskinan Menuju Indonesia Sejahtera, Sehat, dan Berpendidikan

10 Februari 2019   10:22 Diperbarui: 10 Februari 2019   11:09 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
detik.com/Tampak Luar Rumah Daeng Acong

Rasa pilu melihat banyak saudara saudara kita yang masih dibawah garis kemiskinan. Tidak hanya di kota kota besar, dipelosok pelosok desa, tapi kemiskinan sudah rata di berbagai daerah di Indonesia. 

Mereka yang serba kekurangan tak mampu menutupi rasa tak berdaya nya memenuhi kebutuhan hidupnya. Serba kekurangan yang membuat nya menghela nafas panjang, berusaha sekuat tenaga, walaupun tubuhnya lemah tak berdaya. Rautan wajah yang kusam terkena kotoran debu disepanjang jalan mencari nafkah demi mendapatkan uang 20 ribu atau 30 ribu rupiah. 

Padahal Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah. Namun, kenapa rakyat nya masih dilanda kemiskinan?Banyak anak anak yang putus sekolah. Banyak juga masyarakat yang tidak mendapatkan layanan kesehatan dengan baik. Sungguh miris rasanya melihat mereka. Apalagi sangat kentara sekarang, yang kaya makin kaya sedangkan yang miskin makin miskin. 

Sampai sekarang, masalah kemiskinan tak kunjung selesai seperti dibeberapa daerah yang tidak diperdulikan mengenai masalah ini, tidak dicari jalan keluar penyelesaiannya, dan justru dibiarkan begitu saja. 

Akibatnya semakin parah dan merajalelanya kemiskinan sehingga mengakibatkan munculnya gejala sosial yang baru pula, seperti pencurian, perampokan, begal, pembunuhan, penculikan, sengketa hak tanah, perebutan harta warisan, dan lain sebagainya. Jika ini terus terjadi, Indonesia akan semakin terpuruk. 

Selain itu, berbagai kisah yang amat menyayat hati, meremukkan jiwa sering kita temukan karena buruknya ekonomi Indonesia sehingga kemiskinan yang timbul tidak bisa terelakkan. 

Salah satu kisah tersebut adalah Daeng kacong (82) warga Dusun Manrimisi Lompo, Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros,Sulawesi Selatan yang tinggal di gubuk reyot bersama seorang anaknya yang mengalami sedikit gangguan jiwa.

Tempat tinggalnya Daeng Kacong dan anaknya berukuran 4x4 meter dan dipenuhi banyak sampah karena keterbatasan ekonomi yang dialaminya selama puluhan tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Daeng kacong hanya bergantung kepada anaknya tersebut yang kerap membantu warga jika kondisinya dalam keadaan waras. 

Selama hidup, Daeng Kacong tak pernah mendapatkan bantuan pemerintah setempat. Hingga akhirnya setelah kisah ini viral didunia maya, barulah pemerintah setempat memberi bantuan kepada Daeng Kacong. Namun sayang, ketika rumah nya diperbaiki, Daeng Kacong dikabarkan meninggal dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun