Mohon tunggu...
Julia nurul Akmal
Julia nurul Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FKIP Bahasa Indonesia USK

Penulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nongkrong Asyik bersama Aceh Book Party

13 Mei 2024   15:00 Diperbarui: 13 Mei 2024   19:17 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkenalan Singkat Aceh Book Party

BANDA ACEH_Baru-baru ini viral kegiatan nongkrong bermanfaat di kalangan remaja Aceh. kegiatan yang satu ini mengajak para pemuda khususnya di wilayah Aceh untuk berliterasi bersama dengan style membaca remaja di ruang terbuka. Apa lagi kalau bukan Aceh Book Party. Kecintaan terhadap buku dan keinginan mulia untuk menumbuhkan minat baca di kalangan remaja, memotivasi Nurul Izzah Hutapea untuk mendirikan Aceh Book Party. "Pada tanggal 1 Oktober 2023, saya memberanikan diri mengajak 3 orang teman untuk membentuk sebuah perkumpulan yang berfokus pada diskusi dan sharing tentang buku. Alhamdulillah, niat tersebut mendapat respon positif", tutur Izzah (Minggu, 03/03/2024).

Meskipun awalnya ada rasa khawatir dan kesulitan cara mengajak para peserta untuk bergabung, namun setelah menemukan konten dengan tujuan yang sama dari Instagram Jakarta Book Party, Izzah berdiskusi dengan teman-temannya, "Di akhir Oktober 2023, saya menemukan konten Instagram @jktbookparty yang menyelenggarakan kegiatan serupa. Saya pun menunjukkannya kepada teman-teman dan berdiskusi kemungkinan akan mengadopsi konsep tersebut di Aceh", tutur Izzah.

Bermodalkan semangat dan tekad, Izzah bersama beberapa temannya mengadakan kegiatan perdana Aceh Book Party tanggal 14 Januari 2024 di Lapangan Tugu Darussalam dan hanya dihadiri dua orang peserta. Perlahan jumlah peserta terus meningkat di setiap pekannya. 

Nongkrong Asyik Bersama Aceh Book Party

Kegiatan Aceh Book Party diadakan secara rutin setiap minggunya pukul 10.00 WIB di Lapangan Tugu Darussalam. Kegiatan ini diawali dengan kegiatan membaca buku kurang lebih 30 menit. Kemudian, para peserta akan memulai sharing session atau saling bertukar pikiran dari bacaan masing-masing. Izzah, selaku pemandu kegiatan tersebut mempersilahkan seorang peserta untuk mereview bacaannya, kemudian peserta yang lain memberikan tanggapannya terhadap bacaan yang baru disimak.

Contohnya pada salah satu peserta yang mereview bacaannya tentang Atomic Habits, "Buku ini mengupas tuntas pentingnya proses dalam setiap kehidupan manusia, bukan pada hasil atau tujuan yang ingin dicapai", ungkap salah satu peserta Aceh Book Party (Minggu, 03/03/2024). Kegiatan tersebut terus berlanjut kepada peserta berikutnya secara bergiliran hingga diskusi dirasa cukup dan berakhir ketika waktu zuhur tiba. Pertemuan ditutup dengan mengutip beberapa kalimat motivasi dan kesimpulan yang didapat selama berdiskusi, lalu diakhiri dengan pembacaan doa kafaratul majelis secara bersama-sama. 

Book Party sebagai Wadah Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia

Di samping sebagai wadah untuk menumbuhkan minat baca dan budaya literasi, book party juga memiliki beberapa manfaat lainnya, terutama sebagai wadah pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia. Book party memberikan kesempatan kepada para peserta   untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia, melalui diskusi dan sharing pada kegiatan ini mendorong para pembaca untuk berani mengungkapkan pendapat dan ide-idenya dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini secara tidak langsung membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi bahasa Indonesia secara efektif.

Kegiatan book party juga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan, berbagai topik dan genre yang dibahas dalam book party membuka cakrawala wawasan mahasiswa terhadap berbagai bidang ilmu dan pengetahuan. Hal ini membantu mereka untuk menjadi pribadi yang lebih kritis dan mampu berpikir secara komprehensif.

Kehadiran book party di Aceh menjadi solusi alternatif dalam meningkatkan minat baca dan budaya literasi khususnya di kalangan mahasiswa dan masyarakat Aceh pada umumnya. Book party hadir sebagai tren kegiatan positif yang menyatukan kesenangan berkumpul dan budaya literasi. Kegiatan ini menjadi salah satu wadah alternatif keberagaman budaya literasi di tengah kurangnya minat literasi pada masyarakat. Implementasi bijak book party dapat mendorong terciptanya komunitas dan generasi Aceh yang gemar literasi.

Perlunya Dukungan dari Berbagai Pihak

Hingga saat ini Aceh Book Party masih terus berbenah. Diperlukan dukungan dari berbagai pihak guna membentuk sebuah komunitas pecinta buku di Aceh yang mendorong partisipasi aktif masyarakat Aceh terutama para pemuda dan mahasiswa dalam upaya membentuk kebiasaan literasi secara rutin dan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan berupa relasi dan kerja sama, akses persediaan buku dan bantuan sosial lainnya dari berbagai instansi pendidikan, pemerintah daerah dan juga berbagai komunitas pecinta buku, diharapkan kegiatan diskusi Aceh Book Party dapat memberikan dampak yang lebih luas terhadap masyarakat. "Harapannya Aceh Book Party bisa dikenal dan partisipan bertambah dari semua kalangan. Kami tentu sangat terbuka untuk kerja sama dalam rangka memerhati literasi Aceh dan mendukung penuh setiap anggota yang ingin menambah perannya di berbagai bidang literasi", tutur Izzah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun