Pemanasan global merupakan fenomena yang ditandai dengan peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi akibat akumulasi gas rumah kaca di atmosfer, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Gas-gas rumah kaca utama yang berperan dalam pemanasan global adalah karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan nitrogen oksida (NO₂). Gas-gas ini dilepaskan melalui berbagai aktivitas, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, industri, serta praktik pertanian.
Akibat dari pemanasan global ini, yaitu seperti perubahan pola curah hujan, kepunahan spesies dan kehilangan keanekaragaman hayati, serta gangguan atau berkurangnya sumber daya air. Seperti yang kita ketahui, ada beberapa cara yang harus kita lakukan untuk mencegah pemanasan global ini, yaitu menggunakan transportasi umum atau sepeda, melakukan reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang), dan ikut serta dalam menghijaukan kembali seperti program Green Campus yang sudah dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah. Adanya transportasi umum arah ke kampus, diadakannya bus listrik untuk menuju setiap fakultas, dan masih banyak lainnya.
Lalu, mengapa anak muda harus paling lantang menekan pemerintah agar bertindak mencegah pemanasan global?
Sebagai anak muda khususnya mahasiswa, kita harus tahu betul apa saja yang terjadi di Bumi kita saat ini, besok, hingga masa yang akan datang. Selain anak muda harus bertindak di lingkungannya, anak muda juga harus terus menyuarakan dengan lantang kepada pemerintah tentang kondisi Bumi saat ini.
Mengapa “pemerintah”? Mengapa tidak kita saja sendiri?
Kita sebagai anak muda punya landasan Perjanjian Paris untuk menagihnya kepada pemerintah. Apa itu Perjanjian Paris? Perjanjian Paris atau Paris Aggrement adalah perjanjian internasional yang mengikat secara hukum untuk mengurangi perubahan iklim dengan tujuan untuk menjaga peningkatan suhu rata-rata global di bawah 2°C di atas tingkat pra industri dan mengupayakan untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5°C di atas tingkat pra industri.
Dan, mengapa anak muda harus lebih lantang menekan pemerintah agar bertindak pemanasan global?
- Masa Depan Terancam
Pemanasan global akan memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan generasi muda di masa depan. Jika perubahan iklim tidak ditangani dengan serius, mereka akan menjadi pihak yang merasakan konsekuensinya, mulai dari cuaca ekstrem hingga kerusakan lingkungan yang lebih parah. Generasi muda memiliki kepentingan jangka panjang untuk memastikan planet ini tetap dapat dihuni, baik untuk mereka maupun untuk generasi mendatang.
- Kekuatan Suara yang Kolektif
Anak muda memiliki potensi kolektif yang luar biasa, baik di dunia nyata maupun di ranah digital. Mereka dapat memanfaatkan media sosial dan berbagai platform lainnya untuk menyampaikan suara mereka dan menggerakkan aksi. Dengan bersatu, mereka memiliki kemampuan untuk mendorong pemerintah agar mengambil langkah-langkah lebih ambisius dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, beralih ke energi terbarukan, dan melindungi lingkungan.
- Kepercayaan pada Keadilan Sosial
Pemanasan global bukan sekadar masalah lingkungan, melainkan juga menyentuh aspek keadilan sosial. Perubahan iklim cenderung memberikan dampak yang lebih besar pada masyarakat miskin dan rentan, serta pada negara-negara berkembang yang menghadapi keterbatasan dalam hal adaptasi. Anak-anak muda yang peka terhadap isu-isu keadilan sosial memiliki kesempatan untuk mengadvokasi solusi yang inklusif dan adil bagi semua pihak.
Maka dari itu, anak muda memang sangat memiliki peranan penting dalam pemanasan global. Semoga dengan adanya artikel ini, semakin banyak anak muda yang sadar akan pentingnya peduli terhadap Bumi untuk mencegah pemanasan global dan menyuarakan dengan lantang kepada pemerintah akan hal ini.
