Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Atmosfer Mendidik Anak, Apa yang Salah?

25 September 2011   23:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, Membiarkan anak  tumbuh begitu saja (tanpa pengarahan, tanpa teladan). Kurang memberi waktu dan tidak menjadi teladan baik bagi anak.

Kelima, Mengharapkan si anak kelak membalas jasa pada ortu, menuntut anak. Anak diharap membalas jasa dan mengatur jumlah uang yang harus disetor. Menetapkan jatah dsb.

Keenam, ortu Tidak kompak dan  sering cekcok. Tidak cakap mengelola konflik, hingga anak dilibatkan masuk dalam konflik ortu. Anak jadi korban.

Ketujuh, ortu lupa  bahwa mereka  juga pernah kecil dan remaja, pernah buat salah dsb. Sehingga sering tidak berempati saat anak melawan, gagal dsb.

Atmosfer mendidik Anak Tangguh

Ada 7 Atmosfer dan fasilitas lingkungan yang dibutuhkan Anak, agar mereka menjadi keturunan tangguh. Ciri anak tangguh atau perkasa adalah: (1) Percaya diri, (2) Disiplin, (3) Pemberani, dan (4) Bertanggungjawab

Tentu tidak mudah mendidik dan membesarkan anak tangguh seperti ciri-ciri di atas. Kondisi lingkungan anak-anak kita saat ini makin tidak kondusif. Oleh karna itu Ada beberapa kondisi atau atmosfer yang diperlukan untuk menyiapkan anak tangguh.

1. Orangtua hidup takut akan Tuhan dan menyerahkan anak-anak dalam doa setiap hari.

2. Orangtua mengajarkan Firman kepada anak sebagai pedoman hidup.

3. Mengutamakan anak-anak dari sekian banyak prioritas, tidak mengorbankan anak dengan alasan apapun.

4. Menyediakan anak sarana rekreasi yang cukup dan game yang sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun