Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inilah Akibat Kurang Intim

19 Desember 2011   10:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:03 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_149774" align="aligncenter" width="300" caption="Ill. Google"][/caption]

Julianto Simanjuntak Menarik lho. Beberapa hasil penelitian menunjukkan keintiman berkaitan erat dengan stress. Relasi yang intim bisa menjadi semacam benteng bagi efek negatif dari stress. Survei membuktikan, mereka yang intim dengan pasangan, lebih sedikit mengalami syndrom yang berkaitan dengan stress. Juga paling cepat dalam mengatasi berbagai penyakit. Mereka juga palng sedikit kemungkinan kumat dengan penyakitnya dibandingkan mereka yang tidak memiliki relasi yang intim. BEBERAPA SURVEI Beberapa penelitian membuktikan perkawinan yang sehat melindungi pasangan suami/isteri dari stres. Kebiasaaan rutin, asupan gizi yang cukup, dukungan sosial, keintiman, dan adanya alasan untuk hidup, adalah faktor-faktor yang menyebabkan perkawinan menjadi semacam perlindungan Saat meneliti hampir 28.000 pasien kanker, Goodwin Dkk (1987) mencatat bahwa pasien yang menikah mempunyai kemampuan bertahan hidup 23% lebih tinggi dibandingkan pasien yang tidak menikah. Para peneliti menyatakan bahwa bertambahnya harapan hidup ini diperoleh dari perlindungan emosi yang dihasilkan oleh pernikahan yang baik. Senaliknya, Kekacauan dalam pernikahan seringkali mengakibatkan stres psikososial yang bisa melahirkan berbagai konsekuensi serius. Diantaranya: depresi, penyalahgunaan obat-obatan, penyakit gangguan hati, dan pergeseran fungsi imun sistem. Menurunnya fungsi imun mungkin turut menyumbang pada meningkatnya kematian yang disebabkan oleh infeksi dan kanker pada populasi orang-orang yang bercerai dan sedang merasa sangat kehilangan. Mereka yang konflik dan akhirnya berpisah dilaporkan lebih sering menjadi pasien rawat inap atau pasien rawat jalan di bagian psikiatri. Pendeknya, di antara berbagai kelompok pernikahan; orang-orang yang miskin keintiman, konflik dan hidup berpisah mempunyai status kesehatan terburuk. Merekalah yang memiliki kondisi medis paling kronis dan akut, tidak bisa bekerja penuh, dan paling sering meminta cuti kerja. MERAWAT KEINTIMAN Untuk itu setiap anda yang menikah perlu belajar merawat dan mengembangkan keintiman. Memelihara dan memperkaya cinta yang sudah ada sejak pacaran. Secara praktis, wujud merawat cinta berikanlah waktu yang cukup dengan pasangan. Usahakan Anda menjadi teman bicara yang menyenangkan. Sedikit ada humor dan canda. Suka membantu ketika pasangan membutuhkan pertolongan atau bantuan. Anda tidak hanya fokus pada bisnis dan karir Anda, sebaliknya berfokus pada pasangan. Selalu memikirkan bagamana agar pasangan Anda senang dan puas. Merawat cinta berarti peduli. Bersedia berbagi dan menyatakan diri pada pasangan tanpa rasa takut atau berpura-pura. Ada kerelaan memelihara pasangan dan memproteksi kebutuhan fisik dengan baik. Termasuk berkorban bagi pasangan, membela pasangan saat dia terancam. Semua ini akan memberikan pasangan Anda rasa aman yang paling mendasar. LIMA AREA KEINTIMAN UTAMA Pertama, keintiman emosi. Ini merupakan pengalaman kedekatan secara perasaan, kemampuan membagikan perasaan secara terbuka, dan mendapat perhatian penuh dari pasangan. Wujudnya adalah kerinduan untuk bersama, ada kesukaan ngobrol dan jalan berdua. Intinya, sediakan waktu bermesraan secara emosi. Kedua, keintiman sosial. Pengalaman memiliki teman dan kegiatan sosial bersama-sama. Mujudnya, tidak mudah cemburu. Sebaliknya ma akrab bergaul dengan sahabat pasangan Anda. Menyediakan waktu ngobrol dan bertemu dengan sahabat masing-masing. Ketiga, keintiman seksual (bagi suami-istri). Ini adalah pengalaman menyatakan afeksi, sentuhan, kedekatan secara fisik dan aktivitas seksual. Wujudnya adalah punya rasa tertarik pada tubuh pasangan, mengalami orgasme dan bebas dalam mengkomunikasikan masalah seksual. Tipsnya, sediakan waktu berkala menikmati hubungan seksual dengan pasangan Anda sesuai kebutuhan dan kesepakatan, juga kreatif. Kempat, keintiman rekreasional. Pengalaman membagi kesukaan lewat hobi, olahraga, dan rekreasi bersama. Kemampuan menikmati waktu senggang bersama. Rencanakan berlibur setidaknya dua kali setahun, yang menyenangkan bagi kedua belah pihak termasuk anak-anak. Kelima, keintiman spiritual. Kemampuan menikmati persekutuan bersama secara rohani, bertumbuh secara iman serta saling mendoakan. Selain menikmati iman yang utuh, perlu saling menguatkan saat pasangan dalam kondisi tertekan dan banyak pergumulan. Anda menjadi teman sharing menyenangkan dan menguatkan PENUTUP Jika Anda bisa membangun dan merawat keintiman di atas, maka Anda membawa kenikmatan, kepuasan pada pasangan dan diri Anda sendiri. Anda menikmati kegembiraan, kedamaian, ketentraman, dan minim stres. Sebaliknya, jika Anda tidak merawat cinta dan keintiman dapat membawa hasil yang negatif. Antara lain, mudah sakit, banyak keluhan fisik dan psikhis. Akhirnya, perkawinan tanpa keintiman menimbulkan ketegangan dan kesulitan yang mempengaruhi kinerja dan karir Anda. Baca Buku JS || Twitter Bacaan : Len Sperry & J. Carlson. Marital Therapy. Love Publishing Company, Colorado, 1991 Mengubah Pasangan Tanpa Perkataan (Visi Press, Julianto & Roswitha)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun