[caption id="attachment_147425" align="aligncenter" width="500" caption="Ill. Google"][/caption] By. Julianto Simanjuntak*** Brata sedang studi di negri Paman Sam. Dia warga RI yang lagi menulis disertasi. Suatu hari Brata bertandang ke rumah Mike, dosen favoritnya. Saat itu putri bungsu Mike, siswi 2 SMA, melintasi ruang tamu dan berpamitan dengan Papanya: "Pa, Angie pergi berkemah dengan teman-teman ya, Daaaa..." Dengan santai si Ayah merespon Angie: "Oh oke sayang, jangan lupa bawa Pil Anti Hamil ya, Take Care......!!!" Angie menjawab: "Beress Pa...!" "Haaa....????" (otak Brata melayang) Brata pun shock mendengarkan percakapan itu yang tidak lazim dinegerinya. Brata bertanya, "Pak Mike, maaf saya tidak mengerti...Apa maksudnya Anda meminta Putri Anda membawa Pil anti hamil?" Mike menjawab, " Yahhh Brata, di negri kami hubungan seks pranikah sering terjadi. Anak-anak SMA sudah umum melakukannya. Kita orangtua was-was, dan minta mereka untuk selalu berjaga-jaga...mana tahu sampai terjadi hubungan dengan pacar mereka. Yang penting mereka tidak hamil selama sekolah" Brata bengong dan sulit percaya. Kembali bertanya pada dosen yg mengajar etika. "Tapi Pak Mike tapi....bukankah anda mengajarkan kami soal etika, pentingnya menjaga keluarga, anak-anak dan hidup kudus dsb... Mengapa Bapak sangat permisif pada anak sendiri?" Mike terdiam, cukup lama. Sambil menarik nafas panjang menjawab pertanyaan mahasiswanya ini: "Brata, sering kali bahan kuliah dan teks book itu sesuatu yang ideal. Saya memang harus mengajarkan di kelas. Tapi dalam realita hidup tidak semua bisa kita lakukan. Apalagi dalam jaman ini. Saya hanya bisa memaklumi anak kami. Saya pun tidak berdaya. Anak muda jaman ini tidak cukup teori. Keteladanan telah sirna dari negri kami. Jadi, saya hanya mencegah jangan hal lebih buruk menimpa putri kami." Brata semakin heran "Lalu bapak setuju putri Bapak melakukannya?" "Ohh tidak! Saya hanya bisa memakluminya, tidak  pernah menyetujuinya. Saya tahu itu  salah. Sejak putri sulung kami, Kakaknya Angie, hamil saat seusia Angie sekarang, dan diam-diam menggugurkan kandungannya hingga dia depresi. Kami trauma. Berbulan lamanya saya dan Mamanya tidak tidur. .....Saya merasa gagal  mendidik putri sendiri. Saya memang dosen yang hebat, dicintai mahasiswa, tapi saya tidak berhasil membimbing anak sendiri. Saya terlalu sibuk dengan karir dan tidak sadar bahwa lingkungan makin tidak kondusif buat anak-anak...masyarakat kami makin sekuler. Brata, Inilah MIMPI BURUK  yang menghantui orangtua di negri kami. Kapan  saja kita bisa dengar putri kita hamil, menggugurkan atau terinfeksi penyakit menular. Itulah ketakutan kami utama. Saya tidak takut HANTU, atau SETAN. Kami percaya Roh Tuhan lebih besar daripada roh-roh jahat di dunia ini. Saya takut jika anak kami hamil diluar nikah, menggugurkan kandungan atau terinfeksi Penyakit seksual menular." Brata tertegun mendengarkan curhat Dosennya ini. Sambil berempati Brata berkata: "Saya prihatin pak, terima kasih membagikan pengalaman dan perasaan Pak Mike. Saya tidak tahu harus bilang apa..." Mike pun menutup percakapannya dengan Brata: " Ahhh Brata semoga Anda tidak mengalaminya...juga para Ayah lainnya...inilah HOROR sesungguhnya yang menghantui negri kami. Ini pula yang membuat banyak orangtua tidak bisa tidur. Bukan takut pada hantu seperti di negri Anda." Ditulis untuk Komunitas Fiksi Fiksiana Bang JS || Twitter ||
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H