Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Seks Sebelum dan Sesudah Nikah

15 November 2011   00:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:40 5590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, tingkah laku seksual dalam pernikahan menggambarkan satu kesatuan dan sharing yang mendalam dengan jalan masing-masing mengenali pasangannya secara intim. Bagi La Haye perkawinan menuntut pertautan pikiran, hati, perasaan dan tubuh yang berlangsung secara intim dan menakjubkan di dalam suatu klimaks yang penuh berahi dan menengge-lamkan pelakunya ke dalam suatu gelombang kelegaan dan tanpa dinodai oleh perasaan bersalah.

Ketiga hubungan seksual lebih dari sekedar hubungan fisik; ini adalah simbol dari satu relasi spiritual dan ekspresi dari kesatuan yang complete dari dua orang yang menikah. Jadi hubungan fisik tersebut menjadi satu konfirmasi dari kesatuan menyeluruh.

Keempat, relasi seksual adalah satu tindakan yang normal dan menjadi bagian dari kesatuan yang sejati dalam perkawinan. Pernikahan bukan hanya semata-mata hubung-an fisik, tetapi pernikahan adalah satu tindakan saling membagi. Ini adalah satu tindakan kesatuan, tindakan total self-giving. Menetapkan hubungan seks dalam relasi yang sehat dan baik menjadi satu bagian penting dalam mempertumbuhkan kesatuan sejati dalam pernikahan.

Kelima meskipun banyak pasangan yang minta cerai oleh karena adanya sexual in-compatibility, namun sebagai kita tidak dapat menjadikan ini alasan untuk bercerai. Jikalau ada masalah-masalah seksual yang belum terselesaikan, hendaknya diselesaikan lebih dulu selama masa pranikah, termasuk di dalamnya dosa perzinahan pada masa lampau, dan lain sebagainya. Karena itu semua penghalang itu perlu diselesaikan sebelum memasuki pernikahan.

Keenam, perlu memahami beberapa prinsip per-bedaan faali antara pria dan wanita. Masing-masing hendak-nya mengerti perbedaan antara pria dan wanita, baik secara fisik maupun psikis (seperti temperamen). Misalnya tentang alat-alat pembiakan, masa haid wanita hingga membicarakan tentang pentingnya keluarga berencana.

SEKS SEBAGAI ANUGERAH

Menurut Heuken , daya ikat yang mempersatukan pria dan wanita bukanlah kecantikan dan ketampanan rupa, melainkan rasa kagum dan rasa tertarik yang kita namakan cinta.

Selanjutnya Heuken menegaskan bahwa, seks bukanlah barang konsumsi yang enak tapi terlarang. Bukan pula sarana untuk memuaskan nafsu berahi yang tak tertahankan; bukan pula semata-mata dorongan alamiah supaya orang bergaul untuk melahirkan anak; tugas istri bukan semata-mata dipanggil melayani kepuasan seksual suaminya.

Seks adalah bagaikan arus yang dahsyat yang dapat meng-hanyutkan dan meruntuhkan. Akan tetapi ini hanya terjadi kalau seks menjadi liar dan tak terkendalikan. Lalu siapakah yang dapat menguasainya? Hanya ada satu yakni cinta sejati.

Seksualitas kita termasuk di dalam rencana Sang Pencipta, yaitu supaya berkembang sebagai citra Tuhan. Namun hubungan seksual hanya diperkenankan dalam pernikahan. Untuk itu dituntut kemurnian dan penguasaan diri selama masa pacaran.

Kemurnian, menurut Heuken adalah suatu kekuatan yang membuat kita mampu meman-faatkan nafsu seksual menjadi satu tenaga positif yang mengabdi kepada perkembangan kepribadian kita yang seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun