Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pacaran Jarak Jauh

21 Juni 2011   01:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:19 3977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_112837" align="aligncenter" width="320" caption="Ill. google"][/caption] ***Julianto Simanjuntak*** Saya menulis artikel ini setelah berbicara dengan beberapa mahasiswa dan klien kami yang punya pengalaman pacaran jarak jauh. Juga mendengar curhat tentang kebingungan mereka yang masih single. Apakah baik jika pacaran jarak jauh? Idealnya mendapatkan pacar tentu dari antara sahabat, seorang yang sudah dikenal. Namun zaman  rupanya berubah. Perjumpaan sebagian insan muda sekarang bisa lebih banyak di dunia maya daripada dunia nyata. Saat saya remaja, biasanya  pulang sekolah ngumpul dengan  teman-teman di sebuah lapangan. Ada saja permainan saat itu yang mengakrabkan. Main bola, main beranteman, main tali, dsb.  Kalau malam hari  kami suka duduk di depan teras rumah main gitar, main catur atau nonton TV bareng di rumah yang memiliki TV yang saat itu masih sangat terbatas. Kami rasanya cukup saling mengenal satu sama lain. Saat itu belum ada HP, BB, atau mainan elektronik seperti sekarang.  Sehingga setiap kali ketemu teman menunya ya ngobrol, main bersama dan ketawa ha ha hi hi. Jaman Berubah Tapi sekarang? Aktifitas remaja dan kaum muda sangat berubah. Disamping kuliah atau sekolah, lebih banyak bermain gadget. Duduk  di depan komputer, Laptop, Iphone, BB, atau bermain game. Lapangan sudah sangat jarang di sekitar rumah.  Ngobrol di depan rumah atau di kompleks nyaris tak ada. Paling jika senggang anak anak nonton TV atau Film dengan  DVD player atau laptopnya. Banyak juga yang nongkrong, makan, nonton,  dan jalan jalan di Mal. (Note: Khususnya di kota-kota besar) Anak muda sekarang lebih memilih chatting di dunia maya dengan teman. Ada yang suka ngetwit,  FB-an,  atau yahoo messenger dan bbm-an. Sekali sapa seluruh "dunia" pergaulan bisa  dijangkau. Nah, akibatnya pertemuan dunia nyata lebih sedikit  dari dunia maya. Belum lagi kesibukan sekolah jaman sekarang  seabreg. Mulai dari buat tugas hingga les berjibun. Inilah yang membuat waktu untuk keluar rumah bertemu di dunia nyata terbatas. Alasan Pacaran Jarak Jauh Karena kondisi di atas maka fenomena  pasangan yang melakukan pacaran jarak jauh makin biasa. Ada beberapa alasan mereka berpacaran jarak jauh. Pertama, perjumpaan dan kenalan di dunia maya menjadi fenomena yang lazim.  Si Cowok  di kota X,  si cewek di kota Y.  Awalnya hanya chatting-an, namun menjalin hubungan pacar karena komunikasi yang intensif. Kedua, dikarenakan  harus masuk kuliah ke kota lain. Salah satu atau keduanya harus meninggalkan kotanya ke luar negri atau kota lain. Ketiga, karena salah satu atau keduanya harus pindah tugas atau mendapat kerja di kota berbeda. Tuntutan kerja dan ekonomi membuat beberapa mereka harus pindah. Mengadu nasib, meningkatkan penghasilan dan tabungan. Swmua alasannya juga untuk persiapan pernikahan. Apalagi biaya nikah sekarang ampunnn mahalnya. Kiat Pacaran Jarak Jauh Dengan jarangnya bertatap muka, sukarnya bermalam mingguan...maka berkenalan dalam arti sesungguhnya akan sangat minim (terbatas). Maklum saat pacaran kecenderungannya adalah menampilkan hal yang "baik-baik" saja. Kita tahu bahwa tujuan utama berpacaran adalah  saling mengenal satu sama lain. Jadi kalian perlu menyiasati agar masa pacaran kalian meski saling berjauhan berlangsung dengan baik, aman dan sukses. Ijinkan saya memberikan beberapa tips sederhana. 1. Sadarilah bahwa pacaran jarak jauh akan menyita lebih banyak emosi. Kadang juga biaya untuk sesekali bertemu. Pacaran jarak jauh biasa disebut "cinta berat di ongkos". Tanpa sifat dan kerelaan berkorban beberapa orang akan cepat putus di tengah jalan. Cintanya layu sebelum berkembang. 2. Ada baiknya menyediakan waktu yang cukup untuk saling mengenal. Usahakan menyediakan waktu libur untuk saling bertemu secara langsung  Sebab jika nantinya dilanjutkan ke jenjang pernikahan Kalian sudah sungguh-sungguh saling mengenal. Dengan demikian jauh lebih aman menikah dengan yang sungguh Anda kenal, daripada hanya sekedar mengenal. Akan sangat bijak dan lengkap jika kalian berdua mau mengikuti tes kepribadian yang diadakan di beberapa pusat psikologi. 3. Sediakan waktu setiap hari untuk menelpon, kirim sms, email, bbm atau apapun yang sifatnya membangun komunikasi. Bahaya sekali jika pacar anda ternyata miskin secara emosi, dan mudah tersinggung. Telat balas SMS saja sudah ngambek. Ini tentu merepotkan Anda. Memberi perhatian dan apresiasi, sangat penting menguatkan hubungan. Namun jika pacar Anda menuntut berlebihan, tentu saja merugikan. 4. Jika ada konflik berupa perbedaan pendapat atau miskomunikasi atau kekecewaan tertentu usahakan telpon. Jangan gunakan sms, email, bbm atau lainnya, sebab sarana itu relatif minim emosi. Usahakan setiap masalah diselesaikan secara harian, jangan ditunda. Sebelum matahari terbenam hendaklah sudah padam amarahmu, artinya jangan dibawa tidur. 5. Seperti saran saya di atas idealnya pacar Anda sudah lebih dulu dikenal di dunia nyata, baru komunikasi lewat dunia maya. Namun jika tidak, usahakan ada pertemuan intens di dunia nyata sebelum melangsungkan pernikahan. 6. Jika lebih banyak kenal di dunia maya, carilah informasi sebanyak banyaknya pacar Anda dari orang orang yang mengenal dia dengan baik. 7. Jika pacaran jarak jauh ini memberatkan salah satu darinkalian, dan lebih banyak menimbulkan konflik sampai mengganggu studi, pekerjaan bahkan kesehatan jangan segan memutuskan hubungan. Sebab pacaran sehat sifatnya saling membangun, saling pengertian dan menjadi berkat. www.juliantosimanjuntak.com Follow @PelangiKeluarga @ Penang. Menulis di sela pemeriksaan kesehatan di Penang Adventis Hospital - 21 Juni 2011

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun