Mohon tunggu...
Cerita Kita
Cerita Kita Mohon Tunggu... Freelancer - -

Ordinary people who are not free from sin

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Baby Blues Syndrome atau Perasaan Tidak Enak Setelah Melahirkan

30 Agustus 2023   09:02 Diperbarui: 30 Agustus 2023   09:09 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdapat kecenderungan ibu melahirkan merasakan baby blues syndrome yaitu:  perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan. Kondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pasca persalinan. Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 minggu.

Baby blues merupakan salah satu masalah psikologis yang umum terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Riset menyebutkan bahwa kondisi ini dialami oleh sekitar 60--70% para ibu baru di seluruh dunia.

Hingga saat ini, penyebab baby blues masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kondisi ini; perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan melahirkan, serta riwayat baby blues atau depresi sebelumnya, perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan, kurangnya waktu tidur, hingga rutinitas dan tangggung jawab dalam mengurus bayi.

Hal ini bila tidak diatasi dengan baik akan dapat memengaruhi ikatan  antara ibu dan anak dan berdampak kurang baik.

Gejala kondisi mental yang umum terjadi  pada baby blues diantaranya adalah: sulit konsentrasi, mudah cemas, tidak nafsu makan, cepat lelah, tidak semangat mengurus Si Kecil, produksi ASI sedikit.

Gejala baby blues ini biasanya akan mereda dengan sendirinya seiring waktu, yaitu sekitar 2 minggu..

Namun, jika gejala baby blues yang dialami berlangsung lebih lama atau cukup parah hingga membuat Bunda merasa ingin menyerah atau bunuh diri, hal ini mungkin menandakan Bunda mengalami depresi pasca melahirkan

Kasus depresi pascamelahirkan yang berat bisa menyebabkan terjadinya psikosis postpartum. Kondisi ini jarang terjadi, tapi memerlukan penanganan yang serius karena penderitanya bisa mengalami halusinasi dan delusi yang membahayakan bayi dan dirinya sendiri.

Depresi pascamelahirkan bisa bertahan lama hingga 1 tahun dan gejala yang dialami bisa mengganggu kehidupan, bahkan tumbuh kembang buah hati

Depresi (postpartum) pasca melahirkan adalah kondisi ketika perasaan sedih, putus asa, cemas, dan sejenisnya muncul lebih berat dari baby blues. Keadaan ini dialami oleh 1 dari 7 wanita yang melahirkan. Berbeda dari baby blues, depresi (postpartum) pasca melahirkan tidak dapat hilang sendiri.

Dr ayesha Devina, Sp.KJ  salah satu psikiater di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mengatakan bahwa Postpartum depression tidak dapat dicegah, tetapi dapat dideteksi lebih dini. Dengan kontrol rutin pascamelahirkan, dokter dapat memonitor kondisi ibu, terutama jika ibu pernah menderita depresi atau postpartum depression.

Jika diperlukan, dokter dapat meminta ibu untuk menjalani konseling dan mengonsumsi obat antidepresan untuk mencegah terjadinya postpartum depression, baik pada saat hamil maupun setelah melahirkan.

Ibu juga perlu menjalin komunikasi yang baik, menyelesaikan masalah, atau berdamai dengan pasangan, keluarga, dan teman jika memiliki masalah.

Pengobatan yang direkomendasikan bagi ibu yang mengalami perasaan tidak enak pasca melahirkan adalah:

  • menjaga kesehatan dengan cara melakukan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, beristirahat yang cukup, mengurangi stres, dan melakukan olahraga ringan ketika tubuh sudah mulai fit kembali
  • meminta bantuan suami, orang tua, maupun kerabat terdekat untuk bergantian mengurus dan menjaga Si Kecil bila merasa lelah.
  • curhat dan bicarakan berbagai hal yang membebani Bunda kepada suami, keluarga, atau kerabat dekat
  • meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal/hobi yang disukai (me time)
  • memahami dan menyadari bahwa tidak ada ibu yang sempurna, meminta dukungan dari dokter anak untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil, dan jangan sungkan untuk mencurahkan segala uneg-uneg Bunda ke psikolog atau psikiater.

Olah raga dan tidur yang cukup dapat membantu mengatasi perasaan tidak enak setelah melahirkan karena siklus/ritme hormon dan zat neurotransmitter dalam tubuh akan membaik akibat  teresolusinya hormone stress. Tubuh juga akan menghasilkan endorphin yang merupakan morfin alami dalam tubuh sehingga  gejala tidak nyaman akan berkurang.

Demikian artikel ini dibuat agar bermanfaat untuk kita semua, karena anak yang sehat mental dan fisik dihasilkan oleh ibu yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun