2. Pilih Penghargaan yang Bermakna: Fokus pada pengalaman atau aktivitas sederhana, seperti menonton film atau menikmati waktu sendiri, alih-alih belanja barang mahal.
3. Kurangi Perbandingan Sosial: Batasi penggunaan media sosial untuk menghindari perasaan tidak puas terhadap pencapaian pribadi.
4. Fokus pada Proses: Nikmati setiap langkah pencapaian, bukan hanya hasil akhirnya, untuk meningkatkan kepuasan diri.
5. Jaga Kesehatan Mental: Gunakan self-reward sebagai alat untuk merawat diri dan mengurangi stres, bukan sebagai pelarian dari masalah.Â
budaya self-reward di kalangan Gen Z memiliki dampak positif dan negatif. Sementara memberikan penghargaan diri dapat meningkatkan motivasi dan kesehatan mental dalam jangka pendek, kebiasaan berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan pada gratifikasi instan, stres, kecemasan, dan masalah keuangan. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan dalam praktik self-reward dengan cara menetapkan batasan, memilih penghargaan yang bermakna, mengurangi perbandingan sosial, fokus pada proses, dan menjaga kesehatan mental. Dengan pendekatan yang seimbang, Gen Z dapat memperoleh manfaat dari self-reward tanpa terjebak dalam dampak negatifnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H